2020, Dunia Akan Dikuasai Oleh Penguasa Elit dari Kalangan Entrepreneurs

SMAN 4 Madiun Kunjungi FEB
11 March 2014
95% Eksterior Gedung Utama FEB Telah Rampung
13 March 2014

Dunia bisnis, khususnya bisnis internasional tidak akan ada habisnya untuk diperdebatkan. Munculnya perjanjian-perjanjian perekonomian antar kawasan dan pasar bebas menambah panjang deret permasalahan dalam bisnis internasional. Topik ini menjadi bahasan dalam Seminar Rutin yang berlangsung pada Rabu (12/3) bertempat di Ruang Sidang Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (JM FEB UB. Seminar Rutin ini dilakukan sebagai upaya sharing knowledge bagi pendidik (dosen) mengenai bidang ilmu yang dikuasi untuk dibagikan dengan dosen lain.

Prof Ubud Salim selaku pemateri menyampaikan berbagai hal mengenai perkembangan bisnis internasional beserta tantangan yang dihadapi oleh dosen. Menurutnya, penguasa elit dari tahun ke tahun terus berganti posisi. Dahulu, penguasa elit kebanyakan berasal dari kalangan ABRI yang disusul oleh kalangan Politikus yang telah mentorehkan prestasi korupsi Indonesia ditingkat Internasional. Maka pada tahun 2020, kaum entrepreneurs lah yang akan memegang peranan penting.

Globalisasi  “Ada 4 hal yang menjadi tantangan dalam bisnis internasional yaitu Individu (SDM), Bisnis, Lingkungan dan Pendidikan”, jelas Prof Ubud. Dalam hal individu (SDM), kita perlu mempersiapkan generasi-generasi yang memiliki kemampuan dan keterampilan (hardskill, softskill) yang unggul, berkompeten, kredibel dan perilaku yang baik. Dengan adanya pasar bebas, produk (barang dan jasa) dapat masuk bebas ke dalam suatu Negara. “300 dokter dari luar negeri telah masuk ke Indonesia. Ini perlu diperhatikan agar kita tidak kalah bersaing dengan mereka”, tambahnya.

Bagi dunia bisnis, sudah saatnya mengikuti tren yang ada yaitu internasionalisasi dalam berbagai hal baik yang berkaitan dengan proses produksi, pemasaran dan lainnya. “Strategi aliansi menjadi strategi unggulan dalam bisnis internasional”, jelas Guru Besar JM FEB UB ini. Untuk dapat bersaing dalam bisnis internasional kita harus memahami 4 hal yaitu manajemen internasional, pasar internasional dan keuangan internasional serta memiliki 4 nilai yaitu cheaper (lebih murah, efisien), better (kualitas dan kuantitas), faster (proses) , dan newer (kreatif dan inovatif). Dalam hal keuangan, multi bentuk revolusi yaitu peledakan informasi, sekuritas/surat-surat berharga, peningkatan kesempatan-kesempatan investasi, merger akuisis, pengambilalihan secara paksa, kepemilikian dan manajemen perusahaan, keterbukaan perusahaan, keahlian dalam valuta, bergejolaknya pasar-pasar uang, keahlian dalam manajemen resiko, Bank umum dan Bank Investasi, segmentasi rinci dalam pemasaran keuangan dan akuntansi bisnis strategi.

Lebih lanjut, Prof Ubud menjelaskan bahwa sebagai pendidik, dosen memiliki peran dalam pelaksanaan bisnis internasional seperti memberikan wawasan mengenai bisnis dari praktisi dan penerapan kurikulum internasional.  (ris)