Brawijaya Economic and Business Choir (BEC) kelompok paduan suara mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEBUB), sukses mengadakan konser tahunan yang bertajuk “The Art of Transformation” di aula gedung F lantai 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Dalam konser yang berlangsung Sabtu (10/12) BEC mempersembahkan sepuluh (10) buah lagu. Sesi pertama adalah lagu klasik romantis yaitu Frühlingsahnung (Ludwig Uhland, Felix Mendelssohn), Die Primel (Nikolaus Lenau, Felix Mendelssohn), Herbstlied (Nikolaus Lenau, Felix Mendelssohn), Finstere Schatten der Nacht (Neue Liebeslieder Walzer -SATB), dan Weiche Graser im Revier (Neue Liebeslieder Walzer -SATB).
Pada sesi kedua akan dinyanyikan 5 lagu daerah yaitu, Wor (Kankanem dan Morinkin) lagu tarian tradisional Biak (Papua) Arr. Budi Susanto Yohanes, Soleram lagu tradisional Riau Arr. Fabian Obispo, Meplalian lagu tradisional Bali Arr. Busi Susanto Yohanes, O Ina ni Keke Lagu Tradisional Minahasa Arr. Butch, Montor-Montor Cilik lagu tradisioanl Jawa Tengah Arr. Poedji Soesita. Konser ini dipimpin oleh seorang konduktor ternama, Paulus Fitzgerald.
Selain menampilkan suara yang berkualitas didukung dengan kostum dan tata lampu serta dekorasi yang menarik, konser tahunan yang berlangsung selama 2 jam ini berkolaborasi dengan Economic Goes to Opera (EGO). Disini EGO berhasil mengapresiasikan dengan indah arti dari lagu yang dinyanyikan oleh BEC.
Seluruh penampilan para bintang ini, tak terkecuali penampilan bintang utama BEC, diiringi oleh permainan dari jari-jari lentik sang pianist, Yanti K. (nug/yb)