Provinsi Papua yang kaya akan sumber daya alam masih menjadi wilayah termiskin di Indonesia. UU Otonomi Khusus yang diberikan belum menjamin tercapainya tujuan pembangunan di Provinsi Papua, khususnya pada bidang kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan. Kesulitan yang dialami adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia dan tingginya tingkat kemiskinan yang menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan. Rendahnya partisipasi masyarakat merupakan salah satu penyebab asymmetric information yang merupakan kendala pembangunan ekonomi dai Provinsi Papua. Untuk itu diperlukan diseminasi informasi dalam pemahaman masyarakat dan aksesibiltas terhadap informasi pembangunan. Atas fenomena ini, Thobias Solosa mengangkat judul “Pendekatan Perencanaan Pembangunan Partisipatif Untuk Mereduksi Asymmetric Information Dalam Pembangunna Ekonomi di Provinsi Papua” sebagai materi penelitian disertasinya.
Dalam paparan pada Ujian Disertasi, Jumat (3/7) di Ruang Sidang Utama, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), Thobias Solosa menyampaikan penelitiannya yang menganalisa 3 hal yaitu: (1) peranan diseminasi informasi tentang program-program pembangunan terhadap persepsi masyarakat tentang kesejahteraan ; (2) apakah model perencanaan yang ada saat ini benar-benar bersifat partisipatif; dan (3) bagaimana pengembangan model perencanaan pembangunan partisipatif yang dapat mereduksi asymmetric information di Provinsi Papua. Dihadapan Komisi Promotor : Prof Dr Maryunani, SE.,MS (Promotor), Dwi Budi Santosa, SE.,MS.,PhD (Ko-Promotor), dan Dr Sasongko, SE.,MS (Ko-Promotor), serta Tim Dosen Penguji yang terdiri dari dosen penguji internal (Prof Candra Fajri Ananda, SE.,MSc; Dr Ghozali Maski, SE.,MS dan Dr Khusnul Azhar, SE.,MBA) dan dosen penguji eksternal yaitu Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA (Menteri Lingkungan Hidup RI), Thobias Solosa mengemukakan temuannya. Beberapa temuan yang berhasil diperoleh yaitu diseminasi informasi mampu mengubah persepsi masyarakat tentang pembangunan dan kesejahteraan. Model perencanaan partisipatif melibatkan masyarakat dapat membantu pencapaian tujuan pembangunan. Selama ini diseminasi informasi dalam Musrenbang dan Respek masih belum optimal. Sehingga, diperlukan modifikasi dalam pelaksanaan Musrenbang agar menjadi lebih ideal yang didalamnya terdapat muatan program RESPEK dengan tidak meninggalkan budaya masyarakat Papua.
Usai mempertahankan hasil temuannya, Thobias Solosa dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Doktor Bidang Ilmu Ekonomi. Thobias Solosa lahir di Ayamaru Kabupaten Sorong Selatan tahun 1959. Beberapa jabatan pernah diamanatkan kepadanya, diantaranya yaitu Kepala Dinas PTIK Provinsi Papua Tahun 2009; Kepala KPDE Provinsi Papua Tahun 2006, Kepala KPDE Provinsi Irian Jaya Tahun 2001, Kabag TU KPDE Irian Jaya Tahun 1999 dan Kasubag Umum KPDE Irian Jaya Tahun 1993. (ris)