FEB Konsisten Didik Mahasiswa untuk Berwirausaha

Dies Natalis ke 52, FEB adakan Tasyakuran
20 November 2013
Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Tenaga Kependidikan FEB UB
23 November 2013

Setelah beberapa minggu lalu mengadakan Entrepreneur Day yang sukses menjadi ajang para Mahasiswa Jurusan Manajemen berwirausaha, kini JM-FEB (Jurusan Manajemen – Fakultas Ekonomi dan Bisnis) melalui kerja sama antara Laboratorium Manajemen JM-FEB dengan PT. Danareksa mengadakan Seminar Model yang mengusung tema “Program Pengembangan Berkelanjutan Mahasiswa dalam Berwirausaha”. Seminar ini diadakan di Aula lantai 3 Gedung A FEB pada tanggal 22 November 2013. Terdapat tiga orang pemateri dalam kegiatan ini, yakni Ir. Agus Tumulyadi, MP.; Drs. Harlendro, MM.; dan Mohammad Fatchi, SE., ME.. Peserta dalam Seminar tentang Entrepreneurship tersebut adalah puluhan mahasiswa FEB, tidak hanya dari Jurusan Manajemen, namun sebagian ada pula Jurusan Akuntansi dan Jurusan Ilmu Ekonomi. Menariknya, sebagian dari para peserta telah memiliki usaha. Inilah salah satu bukti bahwa FEB berhasil membangkitkan Jiwa Kewirausahaan pada sejumlah Mahasiswa.

Materi pertama disampaikan oleh Ir. Agus Tumulyadi dengan pokok bahasan tentang Komunikasi Bisnis. Beliau menuturkan manfaat komunikasi bisnis ada yang bersifat internal dan eksternal. Manfaat internalnya adalah secara efektif dapat menunjang karir eksekutif perusahaan, sementara manfaat eksternalnya adalah dapat membawa dampak positif dalam keberhasilan usaha, bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Secara umum, terdapat 3 tujuan komunikasi bisnis, yakni memberi informasi, persuasi dan melakukan kolaborasi dengan audience. Hal-hal yang menyebabkan pesan tidak ter-organisir adalah bertele-tele, memasukan bahan yang tidak relevan, menyajikan ide-ide tidak logis dan informasi penting kadangkala malah tidak tercakup dalam pembahasan.

Materi berikutnya disampaikan oleh Drs. Harlendro, MM. dengan pokok bahasan tentang Studi Kelayakan Bisnis. “Semangat dari entrepreneur adalah terus punya motivasi walaupun jatuh”, ujar Beliau. Para peserta diingatkan bahwa jatuh bangun dalam bisnis merupakan hal biasa, kemauan dan semangat untuk terus bangkit kembali usai terjatuh itulah yang luar biasa. Hal yang tak kalah penting adalah perencanaan, karena Kita tidak membangun bisnis hanya untuk satu atau dua hari, Kita menginginkan Bisnis Kita dapat bertahan dan produktif selama mungkin. Setidaknya terdapat 4 aspek penting dalam Studi Kelayakan Bisnis, yakni Aspek Pasar dan Pemasaran; Aspek Tekhnis Produksi; Aspek Keuangan; serta Aspek Lingkungan.

Kemudian sebagai materi penutup pada kegiatan hari tersebut, Mohammad Fatchi, SE., ME. menjelaskan materi tentang Kewirausahaan. “Seorang entrepreneur seharusnya dapat mengubah kotoran atau rongsokan menjadi EMAS”, tegas Beliau mengawali materinya. Entrepreneur harus mampu bertindak sebagai Pencipta Peluang, yakni mampu menganalisa kondisi lingkungan sekitar, dan mencari kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk meraih keuntungan namun tidak merugikan masyarakat.  Juga harus mampu menjadi Inovator dan Pengambil Resiko, yang berarti selalu ingin adanya perubahan yang mampu memberikan nilai tambah dan mengambil resiko dalam memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada. Akan tetapi bukan asal ambil resiko, perhitungkan dulu matang-matang, sehingga keuntungan yang didapat optimal walaupun dengan resiko minimal. Beliau juga berpesan pada para peserta seminar, “Apabila ingin menjadi seorang wirausaha, harus bisa menjadi Salesman, karena dengan kemampuan menjadi seorang Salesman, Kita dapat membangun hubungan dengan banyak orang yang tentunya akan berdampak positif pada Bisnis Kita”.

Kegiatan-kegiatan semacam ini masih sangat perlu terus digencarkan, karena angka pengusaha atau pebisnis di Indonesia masih kurang. Padahal potential demand Indonesia sangatlah tinggi. Selain itu dengan banyaknya masyarakat yang ber-entrepreneur akan mampu menyerap tenaga kerja dan berdampak pada menurunnya tingkat pengagguran serta peningkatan daya beli masyarakat. FEB bertekad akan terus membangkitkan jiwa-jiwa dan semangat entrepreneurship pada para mahasiswanya. Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan FEB terhadap visi Universitas Brawijaya yang inging menjadi World Class Entrepreneurial University. (azm)