Akuntansi di Indonesia terus berkembang. Setelah sebelumnya merujuk pada standar akuntansi dari Amerika, kini PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Indonesia merujuk pada standar akuntansi Eropa, atau yang biasa disebut IFRS (International Financial Reporting Standarts). Maka dari itu terdapat sejumlah perubahan pada PSAK Indonesia, menyesuaikan dengan IFRS. Penyesuaian ini diperlukan untuk memudahkan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk Go International karena telah banyak negara yang standar akuntansinya merujuk pada IFRS sehingga memudahkan untuk mencari investor asing. Bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Dekanat FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Jurusan Akuntansi FEB mengadakan “Pelatihan Akuntansi Berbasis IFRS bagi Guru SMA dan SMK Negeri Se-Kota Malang”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 13 hingga 14 November 2013 dalam rangka Pengabdian Masyarakat Jurusan Akuntansi FEB.
Antusias peserta pelatihan tampak dengan dilontarkannya beberapa pertanyaan seputar perubahan-perubahan yang belum mereka ketahui. Ada empat materi utama yang dibahas dalam pelatihan ini, yakni: (1)Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia; (2)PSAK No. 1, 2, 14, dan 16; (3)SAK ETAP; dan (4)PPn, PPh Pasal 21-23. Materi-materi tersebut perlu diberikan pada para peserta pelatihan karena merupakan bagian dari materi-materi pelajaran akuntansi yang diajarkan pada jenjang SMA maupun SMK. Sementara pemateri dalam kegiatan ini adalah empat orang dosen Jurusan Akuntansi FEB yang sangat berkompeten dibidangnya, yakni (1) Dra. Grace Widijoko, MSA., Ak.; (2) Dra. Lilik Purwanti, M.Si., Ak., CA; (3) Dra. Arum Prastiwi, M.Si., Ak.; dan (4) Dra. Devi Pusposari, M.Si., Ak.
Disampaikan oleh salah seorang pemateri, Dra. Lilik Purwanti, M.Si, Ak, “Terselenggaranya kegiatan ini tidak lepas dari adanya Dana Hibah Dirjen Pendidikan Tinggi yang didapat oleh salah seorang dari Tim Pengabdian Masyarakat FEB”. Proses mendapatkan dana hibah tersebut tentunya tidaklah mudah, karena harus mengirimkan proposal lalu akan diseleksi melalui beberapa tahap hingga kemudian disetujui oleh Dirjen Pendidikan Tinggi. “Kedepannya kegiatan semacam ini akan kembali dilaksanakan, karena standar Akuntansi terus berkembang”, ujar Dra. Arum Prastiwi, M.Si., Ak.. Namun pada kegiatan selanjutnya, Tim Pengabdian Masyarakat FEB berencana untuk mengemas kegiatan dengan bentuk yang berbeda, misalnya dengan workshop. Beliau juga menuturkan bahwa Jurusan Akuntansi akan dengan senang hati untuk terus melakukan sharing materi-materi terbaru mengenai akuntansi kepada para Guru SMA dan SMK. Terlebih lagi SMA dan SMK merupakan partner perguruan tinggi. (azm/luth)