Kuliah Tamu Bank Indonesia: “ Peran Bank Sentral di Indonesia dan di Negara lain pada Perekonomian”

Belajar, Belanja, dan Berwisata ala Dharma Wanita FEB UB
23 February 2012
Rapat Kerja Jurusan Ilmu Ekonomi Tahun 2012
23 February 2012

Selasa (20/2) Program Pasca Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) kembali mengadakan Kuliah Tamu “Peran Bank Sentral di Indonesia dan di Negara lain pada Perekonomian” dengan praktisi dari Perbankan Indonesia yang bertempat di Aula Gedung F Lantai 7.  Menghadirkan Dr. Halim Alamsyah (Deputi Gubernur Bank Indonesia) sebagai pemateri, kuliah tamu ini diikuti oleh lebih dari 150 mahasiswa FEB UB dari berbagai jenjang strata pendidikan. Turut hadir dalam kuliah tamu yaitu Kepala Cabang Bank Indonesia Malang.

Dibuka dan dimoderatori oleh Prof. Ahmad Erani Yustika (Dosen dan Ekonom INDEF), kuliah tamu ini diadakan dengan tujuan untuk saling berbagi ilmu dan wawasan secara langsung dengan para praktisi perbankan terkait dengan kondisi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral.  “Harapan dari diadakannya kuliah tamu ini yaitu mudah mudahan akan menjadi ilmu yang bermanfaat, karena selama ini kita semua sudah mendapat dasar-dasar teori, dengan adanya kuliah tamu ini diharapkan kita dapat mengetahui praktek langsung dari perbankan Indonesia”, ungkap Prof Ahmad Erani.

Secara umum materi yang disampaikan oleh Bapak Dr. Halim Alamsyah dalam kuliah tamu ini adalah memberikan gambaran dari peran Bank Sentral dalam perekonomian Indonesia yang meliputi menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan, mendorong pengembangan pasar keuangan serta menjamin sistem pembayaran yang aman dan efisien. Disampaikan juga dalam menjalankan tugas utama dari bank sentral ini, kebijakan yang diambil sering kali bertentangan dengan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah. Menyikapi hal ini, dalam menjalankan perannya, Bank Sentral  juga selalu berkoordinasi dengan Pemerintah. Disinggung pula dalam kuliah tamu ini, isu terhangat mengenai pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang secara langsung akan menggantikan peran dari Bank Sentral dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas dari lembaga keuangan. (yn/ris)