Lokakarya Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Universitas Brawijaya (UB) telah dilaksanakan mulai hari Jumat-Minggu (26-28 April). Acara dibuka oleh Prof. Dr. Sumartono, MS (Ketua PJJ UB) dan Prof. Sumartono (Pembantu Rektor I UB). Para peserta terdiri dari beberapa Pimpinan Fakultas beserta Program Studi (PS) yang rencananya akan membuka PJJ. Beberapa PS tersebut antara lain S1, S2, dan S3 Manajemen; S1-Adm.Bisnis, S1-Adm.Publik, S2-Adm.Bisnis, S2-Adm.Publik; S2 dan S3 Akuntansi; S3 Ilmu Ekonomi; S1 Ilmu Hukum; S1 TIP; S1 Ilkom/TI; S1 Agrobisnis Perikanan, S1 Ilmu Kelautan; S1 Agroekotek; S1 PKH; S1 Keperawatan. Lokakarya tersebut menghasilkan sebuah draft proposal penyelenggaraan PJJ.
Menurut Kementerian Pendidikan Nasional, PJJ merupakan sistem pendidikan yang memiliki jangkau luas lintas ruang, waktu, dan sosioekonomi. Sistem ini membuka akses terhadap pendidikan bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Diharapkan sistem PJJ menjadi solusi berbagai masalah pendidikan, terutama yang berkaitan dengan pemerataan dan demokratisasi pendidikan, serta perluasan akses terhadap pendidikan berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat lintas ruang dan waktu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Pendidikan Tinggi, PJJ dapat diselenggarakan pada lingkup Program Studi atau mata kuliah. Pasal 4 dalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa PJJ pada program studi diselenggarakan dalam proses pembelajaran pada 50% (lima puluh per- seratus) atau lebih mata kuliah dalam 1 (satu) program studi sedangkan PJJ pada mata kuliah diselenggarakan di semua proses pembelajaran dalam 1 (satu) mata kuliah.
PJJ berbeda dalam beberapa hal dengan pendidikan tatap muka dan Universitas Terbuka. Berdasarkan pemaparan dari Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS (Ketua Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya/PJM UB) tentang Penjaminan Mutu Program PJJ, beliau menjelaskan bahwa PS PJJ juga harus dijamin mutunya (diakreditasi). Beberapa kriteria yang harus dipenuhi terlebih dahulu yaitu persiapan unit sumber belajar jarak jauh (USBJJ) terkait dengan pembatasan kelas PJJ yang difokuskan pada kelas Kediri dan Jakarta, sumber daya manusia (tenaga pengajar, mahasiswa, staf), sumber daya keuangan, sarana dan prasarana, serta Organisasi dan Tata Kerja (OTK).
Sabtu (27/4), tim PJJ PS bertugas untuk menyusun draft proposal. Minggu (28/4), setiap PS mempresentasikan draft proposal dan diskusi sampai sore hari. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sendiri pada acara tersebut memaparkan draft proposal PJJ dengan setting Program Studi (PS) untuk tiga jurusan. Masing-masing jurusan yaitu: Ilmu Ekonomi untuk S3; Manajemen untuk S1, S2, dan S3; dan Akuntansi untuk S2 dan S3. Meskipun demikian, masing-masing jurusan akan membahas secara internal tentang PJJ tersebut. (mir)