Dewasa ini eksistensi mahasiswa sebagai agen perubahan mulai dipertanyakan oleh banyak pihak. Dari tahun ke tahun jumlah lulusan universitas selalu mengalami peningkatan, akan tetapi berbagai persoalan bangsa tak kunjung tuntas, malah semakin banyak. Keberadaan mahasiswa justru menjadi permasalahan tersendiri ditengah carut marut kehidupan bangsa. Krida Mahasiswa (KRIMA) yang diadakan sebagai salah satu rangkaian Pekan Edukasi dan Orientasi FEB 2012 (PERFECT 2012) menawarkan sajian diskusi apik yang dikemas dalam bentuk talk show. Acara yang terselenggara pada Sabtu (8/9) di Pelataran Parkir Atas Gedung E Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru angkatan 2012 FEB UB.
Dimulai pukul 07.30, kegiatan yang mengangkat tema “Membentuk Mahasiswa Penggerak Bangsa dengan Menciptakan Jiwa Kepemimpinan sebagai Wujud Cinta Tanah Air” ini mendapat antusiasme mahasiwa baru untuk berpartisipasi aktif dalam acara tersebut. Acara yang dipandu oleh Jeihan Linan Jinan dan Faris Huda Oktavian dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana PERFECT 2012, Eka Hardyansyah S.U yang dilanjutkan dengan pengenalan jajaran panitia inti yang dikemas dalam pemutaran video. Selain itu, sebagai pembuka kegiatan Krida Mahasiswa, hadir pula Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Nanang Suryadi, SE, MM yang menyampaikan sambutan dan membacakan dua buah puisi karangan beliau.
Kegiatan yang direncanakan akan berlangsung selama empat kali selama bulan September ini menghadirkan pula talk show yang dipandu oleh Estu Tunggul Drajad, mahasiswa Ilmu Ekonomi 2011. Talk show yang mengangkat tema yang sama dengan tema kegiatan ini menyoroti tentang pentingnya kepemimpinan dan kaitannya dengan rasa nasionalisme. Menghadirkan tiga pembicara yang masing-masing merupakan ketua umum lembaga-lembaga yang ada di FEB UB yaitu Asep Ginanjar (Presiden BEM FEB UB), Ramadhany AKP (Ketua DPM FEB UB), dan Randy Ramadhan (Ketua Umum Indikator). Menurut Ramadhany, “Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam mempengaruhi dan memotivasi orang lain lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.” Hal yang sama juga disampaikan oleh Randy bahwa kepemimpinan pada dasarnya meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memeperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan Asep Ginanjar memberikan pemahaman bahwa cara pandang mahasiswa terhadap dirinya sebagai agen perubahan dan agen dari control social adalah sebuah kebutuhan dan keharusan, bukan merupakan slogan semata. “ Siapa pun dan dimana pun mahasiswa itu berada, ia harus mampu menjadi pemimpin dan mampu memberikan warna,”jelas mahasiwa Akuntansi 2009 ini.
Di akhir sesi talk show, Estu menyampaikan kesimpulan bahwa harus dipahami bahwa dalam diri setiap mahasiswa tersimpan harapan masa depan bangsa yang perlu diperjuangkan. “Hal ini harus dimaknai sebagai kewajiban, bukan beban, ” ungkap anggota BEM ini menutup sesi talk show. Menurut Eka Hardyansyah, tujuan utama pengangkatan topik ini yang disuguhkan dalam rangkaian Krima adalah sebagai upaya penanaman nilai-nilai yang wajib bagi maba resapi. “Karena mahasiwa itu tidak hanya harus mempunyai nilai kepemimpinan dan cinta tanah air yang mempunyai konteks berbeda hal, namun juga dapat menjalankan dua hal tersebut secara beriringan demi tercapainya peran mahasiswa secara maksimal,” ungkap mahasiswa Manajemen 2010.
Tidak berhenti sampai di situ, kegiatan Krida Mahasiswa 1 ini juga diisi oleh promosi kelembagaan yang menghadirkan 18 Lembaga Otonom/Lembaga Semi Otonom FEB UB. Lembaga-lembaga itu meliputi, BEM, HMJ, CIES, FORSTILING, LSME, EGO, Indikator, Saweri Gading, Home Band, BEC, EDC, EBRAU, ICOSH, Maleakhi, KMK, dan DPM. Masing-masing dari lembaga tersebut diberi kesempatan untuk mengenalkan lembaga tersebut sebagai bentuk promosi untuk menjaring anggota sebanyak-banyaknya. Acara yang berlangsung hingga pukul 1 siang ini terselenggara dengan sukses dan diharapkan mahasiswa baru mampu menyerap segala informasi penting yang akan bermanfaat bagi kehidupan perkuliahan mereka. (ay/ris)