Seminar Nasional “Penataan Sektor Keuangan di Indonesia Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan”

Hadiri REUNI AKBAR dan GERAK JALAN Puncak Dies Natalis FEB UB Ke-51!
20 November 2012
Kupas Habis Keanekaragaman Metode Penelitian Riset Akuntansi
24 November 2012

Selasa (20/11), telah diadakanSeminar Nasional dengan tema “Penataan Sektor Keuangan di Indonesia SetelahTerbentuknya Otoritas Jasa Keuangan” di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya. Seminar Nasional ini merupakan salah satu rangkaian Peringatan Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB yang ke-51.

Diundang sebagai pembicara utama adalah Uriep Budhi Prasetyo (Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia), Mirza Adityaswara (Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan), dan Prof. Munawar Ismail (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya). Selain itu juga hadir Muliaman D. Hadad sebagai pemberi materi tambahan.

Seminar berlangsung dari pukul 08.30 hingga pukul 13.00. Acara diawali dengan pembukaan dari Ketua Panitia dan dilanjutkan dengan Keynote Addres oleh Muliaman D. Hadad selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri baru dibentuk pada bulan Juni tahun 2012. Beliau menyampaikan materi mengenai latar belakang dan tugas-tugas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Berdirinya OJKini merupakan tindak lanjut dari dibentuknya UU No. 21 Tahun 2011. Tujuan dari dibentuknya OJK adalah untuk memperbaiki sektor keuangan kita, bagi Pembangunan Ekonomi Indonesia yang sehat dan kuat…”, ungkap Beliau.

Setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh beberapa pembicara utama. Uriep Budhi Prasetyo membahas mengenai industri dan institusi keuangan saat ini, berkembangnya tren perusahaan konglomerasi, serta dibutuhkannya sistem pengawasan sektor keuangan yang terintegerasi. Mirza Adityaswara sendiri menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu hot spot investasi dunia. Selain itu beliau juga membahas sejarah serta operasional LPS. Ketika menyampaikan materi, beliau sempat berujar “Mungkin, stabilitas ekonomi lebih penting daripada ABRI, oleh sebab itu peran LPS adalah sebagai salah satu penjaga stabilitas ekonomi Indonesia”.Sedangkan, Prof. Munawar Ismail membahas kontribusi sektor keuangan dalam perekonomian. Simpulannya, kehadiran uang dalam perekonomian harus berada pada posisi yang tepat yakni dengan adanya uang, maka efisiensi transaksi akan meningkat. Kontribusi keuangan terhadap efisiensi ekonomi  dapat dicapai melalui kombinasi regulasi dan supervisi yang seimbang.Setelah ketiga pembicara utama menyampaikan materinya, seminar dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan hingga akhirnya selesai sekitar pukul 13.00 WIB. (azm/mir).