Senin, (5/10) bertempat di Aula Gedung F, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) telah diadakan suatu talk show dengan tema ”Perencanaan Data Keuangan Pemerintah dalam Pengambilan Kebijakan Fiskal Berkualitas, yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pengelolaan Ekonomi”. Terselenggaranya acara tersebut merupakan bentuk kerjasama antara FEB UB dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Kementrian Keuangan Republik Indonesia dalam program Treasury Goes to Campus.
Ratusan mahasiswa FEB UB menghadiri acara tersebut dengan penuh antusias, berbagai pertanyaan diajukan kepada para pembicara untuk menutupi rasa penasaran dan keingintahuan mereka. Dr. Marwanto Harjowiryono, MA. didapuk sebagai pembicara pada kegiatan tersebut, Beliau merupakan perwakilan dari Dirjen Perbendaharaan Keuangan RI. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Prof. Candra Fajri Ananda S.E., M.Sc., Ph.D, selaku Dekan FEB UB. Keduanya bertindak sebagai keynote speaker. Dalam agenda tersebut dibahas mengenai masalah yang terjadi di pemerintahan pada saat ini, mulai dari bagaimana cara menarik para insvestor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, transparasi data keuangan pemerintahan, hingga kemudahan legalitas yang ditawarkan ketika para insvestor masuk ke Indonesia.
Saat ini, Dirjen Perbendaharaan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan perbendaharaan negara tersebar di setiap jengkal nusantara melalui instansi vertikalnya. Instansi tersebut terdiri dari 30 kantor wilayah dan tingkat provinsi, serta 177 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ditingkat Kabupaten atau Kota. Sebagai sebuah organisasi dengan kantor vertikal yang tersebar diseluruh Indonesia, sehingga Dirjen Perbendaharaan memiliki peran strategis bagi penciptaan kondisi fiskal yang stabil dan berkesinambungan.
Adapun tujuan terselenggaranya acara tersebut selain untuk memperkenalkan secara lebih mendalam kepada masyarakat umum, khususnya kepada para mahasiswa terkait peran Dirjen Perbendahaaraan, juga mengajak seluruh penduduk Indonesia, bahwa untuk meraih kemajuan bangsa tidak akan mungkin dilakukan oleh salah satu pihak ataupun masih berpikir secara patriotik. (feb/azm)