(Indonesia) Dukung Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah, FEB UB Selenggarakan Seminar

PPM School of Man​a​gement kembali membuka pendaftaran untuk Beasiswa Prof. A.M. Kadarman Program “THE FUTURE LEADER ​8​”
4 November 2015
IE Solid 2015 Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB
5 November 2015

Bertempat di gedung Widya Loka Universitas Brawijaya pada tanggal 3 November 2015, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) menyelenggarakan Seminar Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah yang bertajuk ”Membangun Industri Pasar Modal Syariah yang Tumbuh, Stabil, dan Berkelanjutan”. Terselenggaranya acara tersebut merupakan bentuk kerjasama FEB UB dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) yang bertujuan untuk mengembangkan perekonomian yang berbasis syariah agar dapat berkontribusi secara optimal serta memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.

Acara tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa FEB UB yang tampak sangat antusias dalam mengikuti tahapan kegiatan. Dalam kegiatan tersebut turut hadir Prof Candra Fajri Ananda Ph.,D selaku Dekan FEB UB yang pada kesempatan ini juga bertindak sebagai Ketua Pelaksana. Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan mengenai perekonomian kita yang cukup banyak cobaan dari berbagai hal, akan tetapi para ekonom akan selalu kuat menghadapi cobaan-cobaan ini, maka dari itu penting adanya kegiatan-kegiatan seperti ini untuk selalu mempelajari apa yang harus ditingkatkan pada ekonomi kita. Sehingga sangat diharapkan peran dari para ekonom untuk selalu memperbaiki perekonomian di negara kita.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir pula Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS, selaku Rektor Universitas Brawijaya; Prof. Dr. Ir. Bambang P. Brodjonegoro Ph. D, selaku menteri Keuangan Republik Indonesia sekaligus sebagai ketua IAEI, Ir. Nurhaida, M.B.A selaku kepala eksekutif pengawas pasar modal OJK; dan Gubenur Jawa Timur yang diwakili oleh Jumadi selaku Kepala Biro Perekonomian Jawa Timur.

Terselenggaranya acara tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan di negara Indonesia dimana areal riset ekonomi dan keuangan syariah yang masih tergolong sempit. Dampaknya adalah kebutuhan akan tenaga para akademisi dan peneliti dibidang tersebut cukup tinggi agar dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas riset. Tingginya kedual tersebut akan berdampak positif bagi perkembangan serta kebutuhan keuangan syariah yang semakin tumbuh kian pesat. (znl/feb/azm)