Seharusnya kita bersyukur, karena pada saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa di Indonesia dengan rentan waktu berpuasa hanya sekitar 13 jam. Bandingkan dengan puasa yang dialami saudara kita di luar negeri, selain udaranya yang cukup panas, kaum muslimin disana berpuasa selama kurang lebih 18 jam. Inilah penggalan kuliah tujuh menit (kultum) yang dibawakan oleh Prof. Munawar Ismail SE., DEA., Ph.D dalam acara buka puasa bersama yang didakan oleh Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB). Acara tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Juli 2015 di gedung E FEB UB lantai 2.
Dalam kultumnya, Beliau mengutip sebuah tulisan Imam Al-ghazali dalam bukunya yang berjudul Ihya’Ulumuddin. Diantaranya
Yaitu tingkatan paling rendah (menahan diri dari makan, minum, dan jima’ mulai terbit fajar hingga terbenam matahari).
Selain menahan syahwat dan perut puasa ini juga menahan mata, telinga, lisan dan seluruh anggota badan dari perkataan dan gerakan yang tidak terpuji.
Yaitu puasa hati dari segala kemaksiatan, kehendak hina, pikiran duniawi, serta mencegah dalam memikirkan apapun selain Allah SWT.
Pada penghujung kultum, Beliau berharap bahwa hendaknya kaum muslimin mampu meraih hikmah puasa semaksimal mungkin. Terutama dalam meningkatkan prestasi ibadah dihadapan Allah SWT. (feb/azm)