Forum Studi Islam dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ( Forstilling FEB UB ) mengadakan acara kajian “Kafeberek” dengan tema “Komersialisasi pendidikan dalam perspektif islam” yang bertempat di Basement Gedung E FEB UB, Selasa (29/5). Pembicara utama yang hadir dalam acara tersebut adalah Dr. Drs. Suryadi MSi , dosen sekaligus Pembantu Dekan III ( PD III ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB. Acara diawali dengan pembacaan ayat – ayat suci Al – Qur’an oleh perwakilan Forstilling.
“Ilmu tanpa amal, bagaikan pohon tanpa buah. Jadi, 3 hal yang harus di lakukan seorang muslim yaitu jika tidak tahu mencari tahu. Jika sudah tahu, mengamalkan apa yang telah di ketahui. Jika sudah mengamalkan yang telah diketahui, memberitahukan kepada orang lain ( red. Dakwah). Lembaga pendidikan seharusnya, selain memberikan keterampilan kepada tangan dan otak juga harus di imbangi keterampilan hati. Agar tidak mencetak insan intelektual yang melacurkan kemampuan dan ilmunya dengan melakukan hal yang melanggar hukum baik hukum Negara maupun hukum Agama. Di Negara kita ini, semestinya pendidikan gratis bukan menjadi kendala. Mengapa ? karena jika hasil sumber daya alam sebagian besar untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya pendidikan saja yang gratis, melainkan sektor publik lainnya menjadi gratis, setidaknya murah. “ , jelas Suryadi.
Tema komersialisasi pendidikan dalam perspektif islam diangkat untuk menyikapi mahalnya pendidikan di Indonesia. Padahal Indonesia mewajibkan masyarakatnya untuk belajar 12 tahun. Fenomena yang terjadi tersebut selanjutnya dikaitkan dengan pandangan – pandangan dari Agama Islam. Acara berikutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan penonton yang hadir dan pembacaan kesimpulan yang telah didapatkan.
Ketua Umum Forstilling, Luthfi Hakim berharap acara ini dapat membawa efek positif terhadap kemajuan generasi muda dalam menyikapai fenomena terkini yang terjadi di sekitarnya.“ Semoga para generasi muda mampu memecahkan masalah yang ada dengan menerapkan konsep – konsep islam. Dan untuk ke depannya bisa menjadi pribadi muslim yang mampu membangun negeri.” ,tutup Mahasiswa Manajemen 2009 asli Banyuwangi tersebut. ( Arf )