Kewirausahaan bukanlah tanpa tantangan. Namun, seorang pengusaha (entrepreneur) tidak akan takut menghadapi tantangan tersebut, bahkan berani mengambil segala resiko yang akan dihadapi. Hal itulah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ubud Salim, SE., MA., dalam sambutannya pada Konferensi Nasional Kewirausahaan, Selasa (28/6). Acara yang diselenggarakan oleh Program Doktor Ilmu Manajemen dan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) ini, merupakan rangkaian dari Master of Doctorate Journey Management Science, dalam rangka Ulang Tahun Emas 50 Tahun FEB.
Dalam acara ini dihadirkan tiga narasumber, yaitu Dr. Wiyono Santoso, SE., MA., dari Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia (BI), Dr. Charles Saerang dari Jamu Nyonya Meneer, serta Adi Firdaus, SE., M.Sc., dari Adhy Tour and Travel. Diskusi panel dengan tema ‘Enrepreneurship for Sustainable Welfare’ dalam konferensi ini diadakan untuk mempertemukan para teorisi dengan para praktisi. Diskusi yang dimoderatori oleh Mursalim Nohong, SE., M.Si., tersebut diawali oleh penjelasan dari Wiyono tentang peran dan terobosan kebijakan BI dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Bank Indonesia akan mendukung sustainable welfare di Indonesia,” ungkapnya.
Selanjutnya, Charles menyampaikan kewirausahaan untuk kemakmuran yang dilihat dari sudut pandangnya sebagai pengusaha Jamu. Presiden Direktur PT Nyonya Meneer ini menyatakan bahwa budaya (culture) juga dapat menentukan pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship). Hal itu telah dibuktikan oleh Charles sebagai pengusaha Jamu Nyonya Meneer. Namun, beberapa hambatan dialami dalam perjalanan usahanya tersebut, salah satunya adalah banyaknya peraturan dari Pemerintah yang menyebabkan produk jamu sulit berkembang. Misalnya, dengan pengaturan penggantian nama-nama jamu yang telah menjadi brand yang dikenal oleh masyarakat.
“Pemerintah seharusnya membina, bukan membinasakan,” tuturnya.
Selain itu, Adi Firdaus juga memaparkan problematika yang dihadapi oleh UMKM. Permasalahan yang ada di UMKM diantaranya meliputi, manajerial, modal, market, maintenance, dan mental.
“Sumber Daya Manusia di UMKM harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Setelah penjelasan dari ketiga narasumber tersebut, kemudian dilanjutkan sesi diskusi dengan para peserta yang merupakan mahasiswa Pascasarjana FEB UB. Acara yang bertempat di Gedung Widyaloka ini dimulai pukul 9.00 WIB, dan berlangsung hingga siang hari. [riz]