Kuliah Tamu mengenai Dukungan bagi Pengembangan Keuangan Syariah

Pelatihan Akuntansi Syariah untuk Umum
12 March 2013
Call for Paper “Innovation-driven Economy as the Fundamental of Indonesian Economic Growth”
16 March 2013

            Untuk kesekian kalinya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) bekerja sama dangan Bank Indonesia mengadakan kuliah tamu. Asistant Director Department of Islamic Banking, Bank Indonesia yakni Rifki Ismal. Ph. D. bertindak sebagai pembicara dalam kuliah tamu yang berlangsung di Aula Lantai 7 Gedung F FEB UB, Kamis (14/3).Dengan tajuk “Koordinasi Kebijakan Ekonomi: Dukungan bagi Pengembangan Keuangan Syariah”, kegiatan kali ini menyoroti tentang perkembangan keuangan syariah di Indonesia.

“Perkembangan keuangan syariah di Indonesia sendiri sungguh mengagumkan. Tercatat terdapat 158 BPRS dan 11 Bank Syariah, belum lagi koperasi-koperasi syariah. Jumlah lembaga keuangan syariah negara kita memang yang terbanyak di dunia. Pertumbuhan perbankan syariah negara kita juga yang tertinggi di dunia. Mencapai 38% pada tahun 2012” ujar Rifki Ismal. Ph. D. Bahkan bank-bank syariah dari Malaysia mulai mencoba ekspansi ke Indonesia, seperti CIMB Niaga Syariah. Penyebabnya adalah karena pasar perbankan syariah di Malaysia sudah mulai jenuh. Jumlah warga Muslim di Malaysia relatif sama dengan jumlah nasabah bank syariah di Indonesia. Padahal nasabah bank syariah di Indonesia tidak sampai 5% dari jumlah nasabah bank di Indonesia. Hal ini jelas membuktikan bahwa pangsa pasar di Indonesia sangatlah besar.

Apabila berbicara mengenai dana asing yang masuk ke dalam bank syariah di Indonesia, baru satu bank yang mendapatkannya, yakni Bank Muamalat Syariah Indonesia. Sementara sepuluh bank-bank syariah lain, mayoritas merupakan anak perusahaan dari bank-bank konvensional. Namun konstribusi bank-bank konvensional tersebut hanya sebatas modal. Mengenai sistem, kebijakan bank dan berbagai kegiatan operasi bank-bank syariah tersebut dilakukan secara independen oleh bank syariah itu sendiri. “Kalau ingin perbankan syariah negara kita benar-benar maju, maka dana yang dikelola harus lebih besar. Bagaimana caranya? harus banyak masyarakat kita yang mempercayakan uang dan pendanaan mereka kepada bank syariah.” lanjut Rifki Ismal. Ph. D.

Selain membahas tentang perkembangan keuangan syariah, kuliah tamu kali ini juga membahas mengenai dibentuknya OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di Indonesia. Yang akan berperan penting dalam mengawasi, memeriksa, dan mengatur dana di lembaga keuangan bank dan non bank termasuk pasar keuangan.  Dijelaskan pula bahwa semua institusi keuangan syariah akan dibawahi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebagian pegawai OJK merupakan mentan pegawai Bank Indonesia, dan Kementerian Keuangan. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang dahulunya berada dibawah naungan kementerian keuangan pun akan melebur ke dalam OJK. Intinya ada perpaduan antara Bank Indonesia dan Pemerintah yang akan mengisi kepengurusan OJK. Sehingga kedepannya OJK akan lebih mudah untuk berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait dalam melaksanakan tugas mereka. (azm/ris)