Jum’at (26/4), diadakan suatu seminar bertajuk “Preparation Career with Astra Isuzu” dengan pembicara Sinta Widyaningrum S.Psi. selaku HRD (Recruitment and Assesment) Astra Indonesia. Bertempat di Gedung A3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), mayoritas peserta dalam seminar kali ini adalah mahasiswa FEB. Secara umum materi yang dibahas dalam seminar ini mengenai proses melamar kerja dan proses perusahaan dalam melakukan rekrutmen tenaga kerja. Mulai dari pembuatan CV, hingga kelakuan-kelakuan tenaga kerja dalam bekerja di perusahaan.
“Silahkan perkenalkan diri anda.” ucap Sinta Widyaningrum S.Psi. mengawali penyampaian materi, mencontohkan apa yang biasanya ditanyakan oleh para HRD yang bertugas untuk meng-interview calon pegawai suatu perusahaan. Namun pada kenyataannya kebanyakan pelamar kerja tidak mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan semacam itu. Padahal pertanyaan itu adalah salah satu cara bagi para HRD untuk mengetahui seberapa kenal kita terhadap diri kita sendiri. “Apa rencana anda kedepan? Dan dalam berapa tahun anda berencana untuk menggapainya?” itu pula pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh para HRD ketika melakukan interview, ujar beliau. Ketika ditanya seperti itu, biasanya jawaban dari para pelamar kerja malah kurang spesifik. Padahal jawaban secara spesifiklah yang diharapkan. Bagaimanapun juga, kita harus memiliki target yang jelas dan spesifik dalam hidup. Sehingga hidup kita lebih terarah.
Ketika ditanyai tentang kekurangan, biasanya para pelamar kerja menjawab tidak jauh berbeda dengan para pelamar kerja yang lain. Rata-rata jawaban mereka adalah pelupa. Namun, walaupun mayoritas orang Indonesia kurang percaya diri sehingga lebih mudah dalam mencari kekurangan diri sendiri, ada pula yang ketika ditanyai tentang kekurangan mereka, mereka malah menjawab tidak tahu. “Hal ini menandakan Self Evaluation mereka tidak jalan.” ungkap Sinta Widyaningrum S.Psi. Sebenarnya, perusahaan tidak hanya mencari orang pintar dengan pendidikan tinggi. Karena terkadang ada sejumlah orang yang berpendidikan tinggi, kurang serius dalam menekuni pekerjaannya.
Banyak orang beranggapan bahwa mencari pekerjaan itu tidak mudah, bahkan susah. Faktanya, tidak hanya para pencari kerja yang kesulitan. Namun perusahaan juga kesulitan dalam mencari tenaga kerja. Hal ini dikarenakan ketidakcocokan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan kompetensi yang dimiliki oleh para pelamar kerja. Tentunya hal ini sangat disayangkan, karena terdapat lapangan kerja yang belum mampu oleh para pencari kerja yang begitu banyaknya.
Setelah diawal membahas tentang interview, materi berikutnya adalah mengenai CV(Curriculum Vitae). Tidak kalah penting, CV juga merupakan sesuatu yang wajib diperhatikan. Karena tidak semua orang yang mengirimkan CV, akan dipanggil untuk memjalani interview. Maka dari itu, CV harus mampu menginformasikan berbagai hal, utamanya yang positif pada diri kita. Sehingga perusahaan tertarik untuk menerima anda sebagai pegawai.
Sebelum mengakhiri seminar kali ini, Sinta Widyaningrum S.Psi kembali membahas tentang proses interview. Kali ini beliau membahas tentang kesan awal yang harus kita berikan terhadap perusahaan. Hal ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk menerima Anda atau tidak. Dalam menjalani tahapan-tahapan rekrutmen suatu perusahaan, ada pula tahapan yang mewajibkan anda untuk menjalani psiko-test. Tes ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensi dan potensi pelamar kerja. Terkadang seseorang memiliki potensi besar, namun dia belum dapat memaksimalkannya. Sehingga tampak kurang dibanding orang lain yang memiliki potensi lebih kecil, namun telah memaksimalkannya.
Akan tetapi, tidak semua hal tentang diri seseorang dapat diketahui melalui psiko test. Contohnya adalah Integritas. Tes tersebut tidak akan mampu untuk menilai integritas seseorang. Berikutnya beliau juga membahas secara singkat mengenai beberapa hal yang sangat berpengaruh ketika seseorang bekerja, diantaranya adalah kemampuan adaptasi. Apabila seseorang tidak mampu beradaptasi dengan baik, maka kinerja mereka pun akan kurang optimal. (azm/yni)