Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2022 MENERJUNKAN 1010 mahasiswa untuk mengikuti Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) atau Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan desa-desa, terutama desa asal mahasiswa FEB UB. Hal ini disampaikan oleh Rektor UB, Prof. Widodo, SSi, MSi, PhD, Med.Sc. yang hadir dalam pelepasan mahasiswa PKM KKN-T di Lapangan Rektorat UB, Senin (11/7/2022).
“Harapan kami, mereka ketika ada di masyarakat bisa meningkatkan ekonomi, terutama bagaimana masyarakat desa itu paham finansial, paham bagaimana ekonomi bisa digerakkan, paham bagaimana perdagangan dan juga pengelolaan aset. Saya kira itu yang menjadi titik tekan kita,” ujar Prof Widodo.
Prof. Widodo menambahkan bahwa PKM / KKN-T UB ini dimaksudkan untuk membekali mahasiswa dengan kompetensi khusus, yaitu kompetensi memahami bagaimana permasalahan yang ada di masyarakat dan kompetensi ini hanya bisa diperoleh atau diterima saat mahasiswa terjun langsung di tengah masyarakat. Selain itu, mahasiswa dengan background keilmuan dengan dibimbing oleh dosen pembimbing mampu membantu dari desa untuk masyarakat, sehingga mahasiswa terlibat dalam proses yang disebut pengabdian atau pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Dekan FEB, Abdul Ghofar, Ph.D. menyampaikan bahwa ada 3 skema untuk 66 mahasiswa PKM / KKN-T yang dikoordinir oleh BEM UB. Lalu ada juga KKN kolektif FEB yang dikoordinir oleh FEB sendiri bekerjasama dengan 9 kabupaten/ kota dan 94 desa dan kelurahan.
“Mahasiswa yang mengikuti ada sekitar 852 mahasiswa dan 92 mahasiswa yang ikut KKN yang disebut dengan mudik atau pulang kampung. Ini sebenarnya untuk temen-temen yang ada di desa, berasal dari desanya, dan perlu dikembangkan. Nah, ini boleh mereka melakukan KKN di tempatnya mereka sendiri,” ujar Dekan FEB, Abdul Ghofar, Ph.D.
PKM / KKN-T ini memiliki 5 fokus kegiatan. Pertama, pengembangan desa, terutama untuk digitalisasi desa. Seperti program membantu desa untuk membuat website, kemudian digitalisasi keuangan desa untuk pertanggungjawabannya.
Kedua, pengembangan desa wisata karena banyak desa yang memiliki potensi wisata namun belum bisa dikembangkan. Mahasiswa bisa membantu desa untuk mengembangkan potensi wisata tersebut. Ketiga, pengembangan UMKM dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), desa memiliki potensi yang perlu dikembangkan.
Keempat, pengembangan pendidikan, mahasiswa dapat membantu mahasiswa mengembangkan pendidikan terutama untuk desa yang tertinggal di bidang pendidikan. Kelima, pengembangan desa tangguh untuk menghadapi bencana.
“Teman-teman ini kami harapkan untuk mengidentifikasi kira-kira potensi kebencanaan di desa itu seperti apa, sosialisasi kesiapan desa dan masyarakatnya kalau menghadapi bencana itu,” tambah Abdul Ghofar.
PKM / KKN-T yang dilakukan mahasiswa FEB UB tentu diharapkan dapat mengembangkan berbagai desa terutama desa asal mahasiswa. Selain itu, mahasiswa yang mengikuti PKM / KKN-T ini juga mendapatkan pengalaman dan wawasan luas, sekaligus mampu melibatkan diri secara langsung belajar interaksi sosial,serta merumuskan dan menyelesaikan masalah di desa. (nid)
sumber : https://kanal24.co.id/berita/1010-mahasiswa-feb-ub-gerakkan-ekonomi-desa