Malang – Program Advo Movement yang diinisiasi oleh Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM FEB UB 2024 telah menjadi langkah strategis bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) untuk menyampaikan aspirasi dan suara mereka terkait isu-isu kampus dan kebijakan pendidikan tinggi (DikTi) kepada stakeholder yang relevan. Program ini berfungsi sebagai tindak lanjut konkret dari berbagai isu yang diangkat oleh mahasiswa.
Dilaksanakan sejak Agustus hingga Oktober 2024, Advo Movement melibatkan BEM FEB UB dan Keluarga Mahasiswa (KM) FEB UB, dengan partisipasi aktif mahasiswa FEB UB sebagai sasaran utama. Program ini berlangsung di lingkungan FEB UB, di mana mahasiswa mendapat kesempatan untuk mendiskusikan berbagai isu yang berpengaruh pada kesejahteraan dan lingkungan belajar mereka.
“Advo Movement menjadi langkah nyata dalam menyuarakan isu-isu mahasiswa dan mendapatkan tanggapan dari pihak kampus,” ujar salah satu pengurus BEM FEB UB. Program ini bukan hanya sekadar diskusi, namun juga dilanjutkan dengan audiensi dan diskusi untuk merespon isu-isu yang diangkat dalam kajian bersama stakeholder terkait.
Beberapa isu utama yang dibahas dalam Advo Movement meliputi Student Loan, kelayakan fasilitas di FEB UB, dan promosi rokok di lingkungan fakultas. Melalui program ini, BEM FEB UB berharap dapat memberikan solusi dan rekomendasi bagi pihak kampus untuk memperbaiki kualitas layanan dan fasilitas bagi mahasiswa.