Efek domino dari pandemi covid-19 di Indonesia telah menimbulkan krisis kesehatan yang membuat aktivitas ekonomi terhenti dalam waktu yang singkat sehingga bukan hanya mengancam pertumbuhan ekonomi, namun juga berpotensi meningkatkan pengangguran dan juga kemiskinan.
Berlandaskan keresahan tersebut team startup yang terdiri dari mahasiswa FEB UB beranggotakan Andre sebagai ketua dan ketiga temannya yaitu Ivan, Bhima, dan Reynaldi tergerak untuk membantu meminimalisir hal tersebut.
Munculah ide dan gagasan untuk membuat aplikasi ‘E-Tukang’ yang sebentar lagi akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para tukang. Aplikasi E-Tukang juga hadir dari permasalahan sosial seperti sulitnya mencari tukang terkhusus pelayanan jasa rumah tangga.
Alasan lainnya adalah membantu para pekerja jasa yang kesulitan mempromosikan jasa mereka ke publik. Dari situlah ide ketiga peserta tersebut membuat startup bernama E-Tukang.
Startup ini berfungsi hampir mirip layanan berbasis ojek online. Cukup membuka aplikasi tersebut para pengguna dapat memilih beragam jasa yang diinginkan.
Teknisnya, pengguna cukup mengunduh aplikasi E-Tukang lalu mencari sesuai kebutuhan. E-Tukang menyediakan informasi penyedia berbagai kebutuhan dan keperluan sehari-hari. “Tinggal cari tukangnya, lalu ada informasi kemudian nanti akan terhubung ke penyedia jasa,” kata Andre.
Menurut Andre, aplikasi E-Tukang diluncurkan untuk pemenuhan kebutuhan bagi pencari jasa dan penyedia jasa. “Caranya hanya tinggal download (mengunduh) saja aplikasi store di smartphone Anda,” tuturnya.
Begitu sudah selesai diunduh secara gratis, aplikasi E-Tukang ini nantinya akan memberi kemudahan mencari tukang atau penyedia jasa yang diperlukan. “Mencari, temukan, dan hubungi yang kamu perlukan kapanpun,” ungkap Andre.
Bagi mereka yang punya keahlian juga bisa bergabung supaya keahliannya bisa menghasilkan nilai. “Punya keahlian khusus, segera gabung ke E-Tukang. Tinggal daftar saja,” katanya.
Tag : UB, Universitas Brawijaya, FEB UB Malang, E-Tukang.id