Perkembangan ekonomi Islam yang begitu pesat di Indonesia juga harus diikuti perkembangan kualitas sumber daya manusia yang kompeten dan pemahaman terhadap konsep serta aturan hukum syariah dari sistem ekonomi Islam yang membuat bangga Indonesia dapat menjalankan perekonomian dengan berlandaskan pada aturan – aturan Islam yang menguntungkan semua pihak. Untuk itu perlu adanya sosialisasi dan perlu memperkuat perekonomian Islam dalam kehidupan masyarakat. Agar penyampaian dakwah –dakwah tepat sasaran, maka diperlukan kader – kader yang dapat membumikan ekonomi Islam dilingkungan masyarakat, khususnya masyarakat Universitas Brawijaya.
Penciptaan kader – kader pejuang ekonomi Islam tidak semudah mengumpulkan orang. Untuk itu perlu pembinaan agar kader – kader yang tercipta benar – benar dapat memperjuangkan ekonomi Islam dengan sepenuh hati. Lembaga Otonom Center for Islamic Economic Studies (CIES) bermaksud untuk menciptakan kader – kader tersebut menjadi kader yang dapat dijadikan pemimpin dalam perjuangan membumikan ekonomi Islam melalui Diklat CIES 2019.
Diklat CIES 2019 ini dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 September 2019 dan bertempat di Aula Gedung D FEB UB. Dalam diklat ini materi yang disampaikan sebanyak 5 materi, yaitu tentang ke fossei an, ke cies an, syumuliyatul Islam, sejarah pemikiran ekonomi islam, dan terakhir tentang ghawzul fikri. Tema dari Diklat CIES kali ini adalah “Membentuk Pribadi Ekonom Rabbani Inspiratif dan Inovatif di Era Millenium”. Peserta daripada Diklat CIES ini adalah anggota baru CIES 2019 dan target peserta sebanyak 70 peserta. Bentuk kegiatan dalam diklat ini terbagi menjadi dua, yaitu indoor dalam hal ini penyampaian materi dan outdoor.
Harapan daripada terlaksananya diklat CIES ini adalah terbentuknya pemahaman yang komprehensif mengenai kelembagaan pasar dalam perspektif ekonomi Islam yang dianalisis melalui politik pasar di kalangan mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan juga merangsang mahasiswa untuk membuat penemuan baru dalam membantu perekonomian negara dengan mengacu pada ekonomi Islam.