Cerita Dari Desa 2025 merupakan program kerja yang berfokus pada pengabdian masyarakat di desa binaan dengan tujuan meningkatkan potensi ekonomi lokal, pengembangan sumber daya manusia, serta kepedulian terhadap lingkungan. Tahun ini, kegiatan dilaksanakan melalui tiga rangkaian utama, yaitu Pre Event, Main Event, dan Post Event, yang saling melengkapi untuk memastikan pengabdian berjalan optimal.
Rangkaian pertama, Pre Event, dilaksanakan pada 26 Juni 2025 di Aula Gedung A Lantai 3 FEB UB. Kegiatan ini menjadi tahap persiapan, di mana peserta mendapatkan sosialisasi dan upgrading secara internal agar siap untuk terjun langsung ke desa. Selain itu, dilakukan survei lapangan untuk memetakan kebutuhan masyarakat, sehingga program kerja yang dirancang sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang ada di desa binaan. Peserta juga menyusun proposal rencana kegiatan sebagai panduan pelaksanaan pengabdian.
Rangkaian kedua, Main Event, merupakan inti dari kegiatan Cerita Dari Desa 2025. Pelaksanaan pengabdian berlangsung pada 3–17 Juli 2025 di Dusun Sumberbendo, dengan pembukaan kegiatan bertempat di Balai Desa Kucur pada 3 Juli 2025. Peserta kemudian melaksanakan program pengabdian berbasis 5 tema SDGs yang telah dibagi per kelompok, sehingga setiap kelompok fokus pada kontribusi spesifik yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Penutupan main event dilakukan pada 17 Juli 2025 di Balai Desa Kucur dan menjadi momen refleksi atas capaian kegiatan.
Rangkaian ketiga, Post Event, dilaksanakan pada 18 Juli – 8 Agustus 2025. Tahap ini mencakup penyusunan luaran oleh peserta sebagai bentuk laporan dan bukti pengabdian. Post Event menjadi bagian penting karena memastikan seluruh program yang telah dijalankan terdokumentasi dengan baik dan dapat dievaluasi.
Sebagai penutup, Cerita Dari Desa 2025 menayangkan video recap pada 31 Juli 2025 melalui akun Instagram resmi Cerita Dari Desa, sehingga seluruh pihak yang terlibat dan masyarakat umum dapat melihat rangkuman kegiatan yang telah dilaksanakan. Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman belajar di luar kelas, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat desa.
