CIES Economics Club (CEC) adalah program kerja KSEI CIES FEB UB berupa kajian ilmiah membahas isu-isu ekonomi Islam skala nasional maupun global yang terbuka untuk seluruh masyarakat. Pada pelaksanaan tahun ini, CEC dilaksanakan sebanyak 3 rangkaian, yakni CEC 1 pada 30 Maret 2024, CEC 2 pada bulan 26 Mei 2024, dan CEC 3 berkolaborasi dengan 10th SEVENTSEAS (Scientific Event of Sharia Economics Academicians) pada 29 Oktober 2024 yang semuanya dilaksanakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam perkembangan investasi syariah. Hal ini dibuktikan dengan tren perkembangan yang positif dari investasi keuangan syariah. Jumlah aset keuangan syariah terus bertumbuh setiap tahunnya yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada tahun 2018 hingga mencapai Rp1.287,65 triliun atau 8,5 persen dari pasar keuangan nasional dibandingkan pada tahun 2017 dengan jumlah aset keuangan syariah sebesar 1.129,77 Triliun. Atas dasar pemikiran diatas, Center for Islamic Economic Studies bermaksud untuk menyelenggarakan CIES Economics Club (CEC) 2024. Sebuah wadah kajian bagi civitas akademika untuk mengkaji secara komprehensif Ilmu Ekonomi Islam, dengan mengangkat tema seputar isu investasi syariah. Pengambilan tema ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas kendala yang ada di Indonesia ini melalui sebuah kajian yang bertujuan untuk mengungkap semua hal-hal yang terkait dengan ilmu, wawasan serta sistem ekonomi yang berbasis Islam. Kajian CEC diisi oleh para akademisi yang berasal dari perguruan tinggi dan praktisi dari industri ekonomi dan keuangan syariah yang kompeten. Di dalam pelaksanaannya, CEC tidak hanya berupa materi semata, namun juga dilanjutkan forum diskusi tanya jawab serta pengerjaan post test untuk menguji pemahaman peserta CEC. CEC tidak hanya dikhususkan bagi anggota CIES saja, namun juga terbuka untuk umum dan seluruh masyarakat. Adapun kegiatan CEC ini merupakan bentuk nyata dari KSEI CIES FEB UB upaya meningkatkan literasi keuangan syariah pada masyarakat guna mendukung Indonesia sebagai pusat ekonomi Islam terkemuka di dunia.