Dari Data ke Aksi: Kolaborasi Mahasiswa Akuntansi FEB UB dan Tenaga Kesehatan Puskesmas Simo dalam Penyusunan Renstra 2025-2029

Madiun – Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi dengan tenaga kesehatan Puskesmas Simo dalam menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029. Kegiatan yang berlangsung sejak 1 hingga 31 Juli 2025 ini menjadi bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Simo, Kabupaten Madiun. Bagi para mahasiswa, program ini tidak hanya menjadi ajang mengasah keterampilan akademik, tetapi juga kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang selama ini mereka pelajari di bangku kuliah.

Renstra merupakan dokumen perencanaan jangka menengah untuk lima tahun ke depan (2025–2029), berfungsi sebagai panduan strategis dalam penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Puskesmas Simo memiliki mandat untuk mengelola sumber daya dan pendapatannya secara mandiri, tanpa sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Renstra BLUD ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam meningkatkan efektivitas operasional, memperkuat tata kelola dan akuntabilitas, memanfaatkan fleksibilitas pengelolaan keuangan, serta mengoptimalkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Penyusunan dokumen ini didukung penuh tenaga kesehatan setempat.

Kami bersyukur ibu-ibu Puskesmas Simo bersedia dihubungi di luar jam kerja untuk membantu menyediakan informasi yang kami butuhkan,
ujar Elisabet sebagai ketua tim PKM.

Tak hanya mengandalkan pengumpulan data, proses penyusunan meliputi pengumpulan data dan Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan dua kali, melibatkan berbagai pihak termasuk Kepala Puskesmas Simo, dr. Ida (Bendahara Penerimaan), Ibu Fitri (Kepegawaian), dan Mba Ellin (Farmasi). Kepala Puskesmas Simo, Prasetya, menyambut baik keterlibatan mahasiswa.

Forum ini adalah ajang bagi kalian untuk mengaktualisasikan diri atas ilmu yang telah kalian peroleh di kampus,
tutur Prasetya.

Anggota tim PKM, Intan, menambahkan bahwa partisipasi aktif tenaga kesehatan menghasilkan banyak masukan untuk pengembangan layanan lima tahun ke depan. Kegiatan ditutup dengan presentasi dokumen Renstra secara singkat di hadapan pimpinan puskesmas, menjaga efektivitas di tengah padatnya pelayanan. Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi antara dunia akademik dan tenaga kesehatan dalam memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan layanan kesehatan masyarakat.
[Elisabet Pruistyn Sibarani, Intan Listinawati]

Scroll to Top
Skip to content