Delegasi Lomba Debat Sharia Economic Week 6 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2018

2 Tim Delegasi FEB UB Raih BEST PAPER dan BEST PRESENTATION dalam Ajang TEMILNAS XVII FoSSEI di Medan
1 April 2018
SCHOOL OF ISLAMIC ECONOMICS (SISMIC)
2 April 2018

Industri keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi untuk terus bertumbuh dan memiliki kemanfaatan yang besar bagi perekonomian. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang berbasis syariah pun menjadi satu pilar kekuatan di industri keuangan syariah, yang perkembangannya diharapkan bisa ikut menumbuh-kembangkan perekonomian syariah di Indonesia. Keberadaannya ditandai dengan semakin maraknya berkembang bisnis atau transaksi perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi antar perusahaan ataupun antar individu. Tengoklah bagaimana maraknya perusahaan-perusahaan baru maupun lama yang terjun ke dalam format bisnis elektronik e-business dan e-commerce. Sebuah perkembangan ekonomi digital tidak lepas dari karakteristik/sifatnya yakni adanya penciptaan nilai, produk berupa efisiensi saluran distribusi, dan struktur berupa terjadinya layanan personal dan sesuai keinginan.

 Di Indonesia, sistem Bank Indonesia real time gross settlement (RTGS) yakni suatu sistem transfer elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika (real time), per transaksi secara individual, jumlahnya cukup signifikan banyaknya, yakni bergerak antara Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun per bulan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah transaksi e-banking yang menjadi bagian dari pada ekonomi digital. Demikian pula dengan transaksi belanja e-banking untuk kartu ATM dan kartu debit per bulan pada 2007 meliputi antara Rp 247 miliar sampai dengan Rp 293 miliar per bulan. Transaksi kartu kredit via internet pun jumlahnya juga signifikan yakni bergerak antara Rp 38 triliun sampai dengan Rp 44 triliun per bulan.

Setelah mengetahui permasalahan pentingnya mempersiapkan industri keuangan Syariah dalam menyongsong Indonesia sebagai Negara Ekonomi Digital Terbesar Tahun 2024, HIMEPI UMY merasa perlu mengadakan acara edukatif bernama SEW VI dengan mengusung tema “Urgensi Industri Keuangan Syariah dalam Menyongsong Indonesia sebagai Negara Ekonomi Digital Terbesar Tahun 2024” yang salah satu lombanya dalah lomba debat ekonomi yang insya Allah akan diselenggarakan pada Tanggal 2-3 April 2018 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta guna mensosialisasikan seluruh stakeholder maupun civitas akademika mengenai mewujudkan Industri Keuangan Syariah dalam Menyongsong Indonesia sebagai Negara Ekonomi Digital terbesar Tahun 2024.

Delegasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis terdiri dari 3 tim yang masing-masing tim terdiri dari 3 orang dengan jumlah peserta 9 orang. Lomba debat ini diikuti oleh total 17 tim dari Universitas di seluruh Indonesia. Harapannya delegasi FEB UB dapat memperoleh hasil yang terbaik untuk membawa nama harum kampus di tingkat nasional.