Malang, 18 September 2025 – Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) sukses menyelenggarakan The 4th Brawijaya Economics and Finance International Conference (BEFIC) 2025. Kegiatan bergengsi ini berlangsung di Aula F Lantai 7 FEB UB dengan menghadirkan pembicara kunci dan panelis dari berbagai negara.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Departemen Ilmu Ekonomi FEB UB, Dr.rer.pol. Ferry Prasetyia, S.E., M.App.Ec., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para sponsor dan co-host sehingga konferensi tahun ini dapat terselenggara. Ia menegaskan bahwa lebih dari 300 peserta hadir dari berbagai negara, seperti Indonesia, Australia, Malaysia, Jepang, India, Belanda, dan lainnya, dengan 121 penelitian yang dipresentasikan mencerminkan semangat sesuai tema konferensi.

“We would like to express our gratitude to the sponsors and co-hosts, as well as warmly welcome all participants. More than 300 participants from Indonesia, Australia, Malaysia, Japan, India, the Netherlands, and other countries have joined this year, along with 121 research papers that truly reflect the vibrancy of our theme. May this conference bring fruitful discussions, meaningful collaborations, and lasting impact,” he said.

Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UB, Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com., Ph.D., dalam opening speech menyampaikan rasa hormat dan bangganya atas terselenggaranya BEFIC 2025.

“It is the greatest honor for us at FEB UB to welcome you all here in Malang. The theme we bring this year is highly relevant to current issues and situations, and we are privileged to host many distinguished experts. By listening to them and participating in this conference, we will gain new insights and enhance our knowledge. We warmly welcome all speakers to Malang, and we truly hope this conference provides you with meaningful insights and contributes to your academic and professional growth,” he remarked.

BEFIC 2025 menghadirkan dua keynote speakers, yaitu Ir. Iwan Djuniardi, MM (Kementerian Keuangan RI) dan Prof. Arief Anshory Yusuf, S.E., M.Sc., Ph.D. (National Economic Council). Selain itu, enam panelis dari universitas dan institusi internasional juga turut serta, seperti University of New Orleans, Universitas Brawijaya, University of Lisbon, Queensland University of Technology, University of Malaya, serta Indonesia Infrastructure Guarantee Fund.

Diskusi dibagi menjadi dua sesi. Panel Session 1, dimoderatori oleh Aji Purba, Ph.D., membahas isu-isu terkait masa depan ekonomi Islam, inovasi digital untuk pertumbuhan berkelanjutan, serta pengembangan kompetensi digital dalam transformasi ekonomi. Sementara itu, Panel Session 2 yang dimoderatori oleh Prof. Setyo, mengangkat topik mengenai sustainability dan green finance, tren AI dan big data dalam bisnis, hingga peran government guarantee bagi pembangunan berkelanjutan.

Sebagai salah satu panelis, Assoc. Prof. Dr. Tutut Herawan menjelaskan bahwa diskusi banyak menyoroti perkembangan Artificial Intelligence (AI) dan big data.

“AI has developed from human intelligence into complex systems with various ethical challenges. Meanwhile, big data, as part of data science, has unique characteristics and can significantly contribute to modern society, particularly in business and tourism, though it still faces challenges in real-life applications,” he explained.

Ketua Pelaksana BEFIC 2025, Dr. Faishal Fadli, S.E., M.E., menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman akademik bertaraf internasional bagi mahasiswa FEB UB.

“Kami ingin menciptakan suasana akademik bertaraf internasional, sehingga mahasiswa dapat merasakan langsung atmosfer diskusi global bersama profesor dan dosen dari berbagai negara,” ujarnya.

Tahun ini, BEFIC diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai negara, termasuk Australia, Jepang, Belanda, India, Malaysia, dan Indonesia. Tidak kurang dari 450 mahasiswa FEB UB turut hadir dan menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang kegiatan.

Terselenggaranya BEFIC 2025 tidak lepas dari dukungan para sponsor, yakni Menara, PII, dan LPS (in-kind). Selain itu, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan sejumlah co-host perguruan tinggi, yaitu Universitas Islam Negeri Malang, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Surabaya, UIN Samarinda, Universitas Malaysia Terengganu, Universitas Trunojoyo, dan Universitas Sebelas Maret.

Dengan kehadiran para pakar internasional, dukungan sponsor, kolaborasi co-host, serta antusiasme peserta, BEFIC 2025 diharapkan tidak hanya menjadi forum akademik, tetapi juga wadah lahirnya gagasan baru, kolaborasi lintas negara, dan penguatan peran FEB UB di tingkat global. Semoga konferensi ini memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu ekonomi dan keuangan, sekaligus membawa dampak berkelanjutan bagi dunia akademik maupun masyarakat luas.

Scroll to Top
Skip to content