Pemberdayaan masyarakat desa sudah menjadi program dari tridharma perguruan tinggi. Tetapi, para mahasiswa maupun dosen jarang sekali mencari desa yang pelosok dengan waktu tempuh cukup lama dan medan yang terjal. Tak selalu begitu, 5 mahasiswa mahasiswi Universitas Brawijaya ini membuktikan mereka dapat memberdayakan desa yang letaknya di lereng Gunung Bromo, yaitu Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Awalnya mereka hanya ingin berjalan-jalan saja, lalu muncullah ide untuk memberdayakan masyarakat tersebut. Mereka adalah Nailus Sa’adah, Rizky Mulia Basmalasari, L. Nanda Ariefianto, Muhammad Dwiky Ilham Prasetya, dan Raissa Gloria Seahan. Mereka merupakan mahasiswa mahasiswi dari berbagai fakultas di Universitas Brawijaya. Mereka membuat inovasi yang dinamakan GAME JITU (Gerakan Millenial Taji Membantu). Gerakan ini membutuhkan sumbangsih dari Karang Taruna Desa Taji yang sudah diadakan semenjak bulan Oktober 2019.
Tak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, GAME JITU juga melatih masyarakat Desa Taji untuk meningkatkan produktivitas. Dalam wawancara, Nailus Sa’adah, berkata “ GAME JITU melakukan 4 kegiatan yang saling berkesinambungan, yaitu pelatihan kewirausahaa, pelatihan pengolahan produk, pelatihan dan pemdampingan desain, serta pelatihan pemasaran”. Nailus melanjutkan bahwa pelatihan ini ditujukan agar masyarakat Desa Taji, khusunya Karang Taruna Desa Taji, dapat mempunyai bisnis sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Nailus dan kawan-kawan yang saat ini sedang mengikuti PKM DIKTI juga memberi inovasi produk yang akan diolah. Beberapa diantaranya adalah pembuatan pengharum kopi dan pembuatan sabun kopi. Harapannya, dengan adanya program pemberdayaan masyarakat desa ini Desa Taji dapat mandiri dengan mengoptimalkan potensi menjadi desa wisata dan dapat memasarkan produk yang sudah diolah.
Oleh : Niluh Maharani Safitri (niluhnoni12@gmail.com)