Disable Does’nt Mean Unable : Mahasiswa FEB UB Menciptakan Program Pelatihan Disabilitas “Akselerasi Tunadaksa Berdikari”

Tim Program Kreativitas Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya Malang telah merancang konsep program pelatihan soft skill yang dibutuhkan untuk penyandang tunadaksa dalam meningkatkan kemandiriannya, yang bernama program “Akselerasi Tunadaksa Berdikari” atau ATB. 

Ide ini muncul dikarenakan masih banyak nya data mengenai penyandang disabilitas yang berusia produktif (15 – 64 tahun) masih menganggur dan belum mandiri baik dalam bekerja di instansi maupun berwirausaha. Namun, muncul permasalahan yakni belum adanya program pelatihan di beberapa Komunitas Disabilitas Kota Malang yang dianggap cocok dan berkelanjutan dalam kegiatan melatih soft skill serta kemandirian.

Program ini menyasar dan bekerja sama dengan komunitas Forum Malang Inklusi (FOMI). “Permasalahan utama kami ada pada keterbatasan sumber daya manusia karena masih gaptek dan kurang mampu membuat program yang terperinci. Sebenarnya, sudah sering diberikan program pelatihan dari pemerintah, namun tidak ada keberlanjutannya dan cuma diberi modal saja. Jadi teman-teman penyandang disabilitas masih belum bisa menentukan mimpinya sendiri atau masih belum mandiri” ungkap Koordinator Forum Malang Inklusi (FOMI).

Tim ini beranggotakan Dea Adellia Syahrani (Ilmu Ekonomi 2019), Yosi Widia Putri (Akuntansi 2019), Nailul Alvi Muharromah (Ilmu Ekonomi 2018), Alifa Yulinar Priyanti (Akuntansi 2018), Dian MujiLestari (Manajemen 2018) serta dosen pembimbing Atu Bagus Wiguna, SE., ME ini sama-sama merancang program pelatihan ini dengan beberapa materi soft skill yang dibutuhkan oleh penyandang tunadaksa. Kelas Pelatihan yang diberikan antara lain ada Self Development Training, Public Speaking Training, Digital Marketing Training dan Data and Financial Management Training.

Untuk mendukung keberlanjutan program pelatihan ini, terdapat pula website pelatihan. Fitur dari website ini antara lain ada modul pelatihan yang berisi materi soft skill dan juga fitur lowongan kerja dimana para peserta program pelatihan nantinya akan di branding terkait skill dan kemampuan yang mereka miliki untuk dapat melamar pekerjaan. Dan sebaliknya perusahaan juga dapat mempublikasi informasi lowongan kerja bagi para disabilitas melalui platform tersebut. 

“Alur dari program pelatihan kepada penyandang tunadaksa yang kami rancang ini adalah peserta tunadaksa akan diberi sosialisasi dan literasi terkait pentingnya melakukan pengembangan diri. Kemudian mereka akan mengikuti kelas pelatihan di setiap materi soft skill yang kami tawarkan. Setelah mengikuti kelas pelatihan, mereka akan diukur pemahamannya atas materi soft skill yang telah diikuti dengan adanya final exam. Program kami tak hanya menjurus agar para peserta bekerja di suatu instansi, namun diharapkan para peserta juga dapat menjadi wirausahawan yang mandiri. Hal ini tentu pasti dapat meminimalisir adanya marginalisasi dan diskriminasi terhadap para penyandang tunadaksa,”ujar Dea.

Rancangan program pelatihan ini nantinya dapat berkelanjutan dengan adanya website terpadu. Tujuan jangka panjangnya ialah tak hanya peserta dari tunadaksa saja, namun segala jenis disabilitas nantinya dapat mengikuti dan merasakan manfaat dari adanya program “Akselerasi Tunadaksa Berdikari” ini.

—————————————————————————————————————-

Untuk info selengkapnya dapat diakses melalui:

Instagram: atb_malang

Email: akselerasitunadaksaberdikari@gmail.com

Tiktok: atb.malang

Youtube : Akselerasi Tunadaksa Berdikari

Website : https://atbmalang.com/home

Scroll to Top
Skip to content