Malang merupakan salah satu kota yang terletak di Povinsi Jawa Timur. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi hingga diatas 5 persen dan lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. Perkembangan ekonomi yang tinggi juga membutuhkan fasilitas ekonomi yang memadai. Namun apakah Kota Malang siap memberikan infrastruktur ekonomi yang memadai?
Hal inilah yang dibahas dalam acara BRIEF (Brawijaya Economic and Business Forum) yang mengambil tema pada kali ini Malang Darurat Infrastruktur Ekonomi. Acara ini dilaksanakan pada Selasa (30/4) lalu di Ruang Sidang Utama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Adapun susunan acaranya adalah pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan-sambutan, pemaparan, diskusi, dan penutup.
Acara ini dihadiri oleh Bapak Sutiaji selaku Walikota Malang, Drs. Nurkholis, M.Buss., Ak., Ph.D selaku Dekan FEB UB, Dr. Ir. Agus Wicaksono, Lic.Rer.Reg selaku Akademisi FT UB, Ervan Ikka Lutfiansyah selaku Dinas Bina Marga Jatim, dan yang terakhir Dito Aried Nurakhmadi, SAP selaku DPRD Kota Malang
Menata Kota Malang bukan hanya tugas Kota Malang namun juga diperlukan partisipasi masyarakat untuk mengusulkan dan mengawal setiap program yang ada. Inegrasi transportasi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu juga menjadi langkah kongkrit untuk mengatasi permasalahan yang saling berketerkaitan guna mewujudkan Malang Raya yang nyaman dan menarik untuk didatangi. (fz)