Malang 25 Agustus 2025, Tirtoyudo – Para petani di Kecamatan Tirtoyudo mendapatkan angin segar melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar oleh Dr. Andarwati, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Program pelatihan dan pendampingan bertema “Perhitungan Biaya Produksi Usaha Tani” ini berhasil menarik antusiasme puluhan petani yang selama ini masih menghadapi kendala dalam menghitung biaya usaha tani mereka secara tepat.
Petani Selama Ini Mengira “Asal Tanam, Pasti Untung”

Banyak petani mengakui bahwa selama ini mereka menjalankan usaha tani hanya berdasarkan pengalaman turun-temurun, tanpa pencatatan biaya yang jelas. Dr. Andarwati menjelaskan bahwa hal tersebut dapat membuat petani kesulitan mengetahui apakah usaha taninya benar-benar menguntungkan atau justru merugi.
“Perhitungan biaya produksi itu pondasi dasar. Tanpa itu, petani tidak bisa membaca kondisi usahanya,” jelas Dr. Andarwati dalam sesi pembukaan pelatihan.
Pelatihan Dua Sesi: Dari Teori ke Praktik
Kegiatan pelatihan berlangsung interaktif.
Sesi pertama berfokus pada penjelasan mengapa biaya produksi harus dihitung dan bagaimana perhitungan ini berpengaruh pada keberlanjutan usaha tani.
Sesi kedua menjadi bagian favorit peserta karena mereka belajar langsung cara menghitung biaya produksi secara benar berdasarkan komoditas masing-masing. Sesi tanya jawab berjalan aktif, dengan banyak petani mengangkat contoh kasus dari ladang mereka sendiri.
Pendampingan Lewat WhatsApp, Cepat & Efisien
Tidak berhenti pada pelatihan, Dr. Andarwati dan tim juga memberikan pendampingan lanjutan. Grup WhatsApp khusus dibentuk untuk menampung pertanyaan para peserta ketika mengalami kesulitan dalam mengklasifikasikan biaya atau menyusun laporan biaya produksi.

“Lewat WA itu cepat. Kalau bingung soal biaya pupuk atau tenaga kerja, tinggal kirim foto atau tanya langsung,” ujar salah satu peserta.
Selain WhatsApp, tim juga membuka konsultasi melalui email dan telepon, sehingga peserta bisa berdiskusi kapan saja.
Hasilnya? Pemahaman Petani Meningkat Tajam
Evaluasi akhir menunjukkan bahwa para peserta mengalami peningkatan signifikan dalam memahami dan menyusun perhitungan biaya produksi. Para petani kini mampu mengelompokkan biaya sesuai jenisnya dan mulai menerapkan pencatatan biaya secara sederhana namun tepat.
Harapan ke Depan
Melihat manfaat yang dirasakan petani, kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan. Program pelatihan dan pendampingan dinilai sangat membantu petani meningkatkan efisiensi serta menjaga keberlanjutan usaha tani mereka.
“Semoga pelatihan seperti ini bisa berlanjut. Petani butuh pendampingan agar bisa lebih maju,” ungkap salah satu peserta.










