Kamis (22/12) Program Doktor Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya mengadakan kuliah tamu dengan judul “Psikoanalisa Sigmund Freud dan Jacques Lacan Untuk Mengispirasi Penelitian Akuntansi Paradigma” di Ruang Sidang Gedung F (Pascasarjan) Lantai 7. Bertindak sebagai pemateri adalah Audifax (Psikolog dan Penulis Buku).
Dalam penjelasannya Audifax menjelaskan pemahaman mahzab psikoanalisa Sigmund Freud mengenai alam bawah sadar. Sigmund Freud, seperti yang dipaparkan Audifax, menyatakan naluri seksual ternyata telah ada sejak manusia lahir. “Freud berpendapat manusia biseksual pada saat lahir. Nilai-nilai budayalah yang berperan menciptakan karakter kelamin dari setiap manusia,” tegas Audifax. Selain itu, Audifax juga membahas bagaimana mimpi tercipta menurut mahzab psikoanalisa. Mimpi merupakan bagian dari alam tak sadar. Mimpi merupakan representasi keinginan dari manusia. Pola mimpi memiliki jalur yang sama dengan jalur neurotis.
Untuk pemikiran Jacques Lacan memberikan pesan kunci pada semiotika dan melarutkan batas-batas yang antara rasional dan irasional. Jacques Lacan, papar Audifax, mengembangkan pemikiran Freud yang semula bersifat biologis menjadi bersifat sosial. Lacan berpendapat, alam bawah sadar memiliki struktur seperti layaknya perkembangan bahasa. Seperti layaknya Freud, Lacan membagi perkembangan manusia ke dalam beberapa fase sesuai dengan perkembangan bahasa. Fase-fase tersebut adalah fase real (alam sebelum ada bahasa), fase imajiner (alam fantasi/imajinasi atau alam ketika bahasa belum tertata), dan fase simbolik (alam ketika bahasa sudah tertata).
(nug/yb)