Puji syukur berkali-kali dipanjatkan dalam acara Tasyakuran Dies Natalis ke 55 FEB UB yang berlangsung di Aula Gedung F, kemarin (4/10). FEB UB berdiri pada tanggal 3 Oktober 1961. Menurut Dekan FEB dalam sambutannya bahwa usia 55 tahun ini sangat menarik. Mengapa demikian? Karena memang jika diibaratkan bapak-bapak diusia 55 tahun sudah tidak menggunakan dompet lagi untuk menyimpan uangnya, namun menggunakan kantong kresek. Artinya bahwa sudah banyak sekali rezeki yang di terima oleh FEB UB ini.
Disampaikan oleh Prof Candra, nikmat luar biasa yang telah diterima FEB UB sampai pada usianya sekarang, seperti: semua prodi yang ada di FEB telah Terakreditasi A, lebih dari 50% dosen adalah doktor, dsb. Selain banyaknya nikmat yang diungkapkan, beliau juga menyebutkan beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh FEB untuk kedepannya.
Dalam acara tasyakuran ini, juga mendatangkan KH. Abdul Wahid Ghazali yang mengisi ceramah agama. Beliau yang kerap disapa Gus Wakhid Arema, selain mengisi ceramah juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dimana hampir bersamaan dengan Ulang Tahun Islam itu. Dengan penyampaian yang menggunakan bahasa walikan khas malang, sesekali mengundang tawa hadirin.
Pada acara inti Tasyakuran Dies Natalis FEB UB ditandai dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Prof Umar Burhan sebagai tetua di FEB UB yang sekaligus hadir dalam acara tersebut. Acara ini merupakan simbol ungkapan syukur Fakultas Ekonomi dan Bisnis di usianya yang ke 55. Harapannya tetap dalam kebersamaan, karena masalah dan pilihan itu selalu ada, maka dari itu hadapi semuanya dengan hati yang sejuk, pesan Prof Candra Fajri Ananda selaku Dekan FEB UB. (lst)