Kamila Andini, sutradara muda yang meraih Sutradara Pendatang Baru terbaik Festival Film Indonesia hadir pada Semarak Sinema Indonesia 2012 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijya, Kamis (5/1). Dini, sapaan akrab Kamila Andini, yang juga anak sulung sutradara kawakan Garin Nugroho mendapatkan penghargaan tersebut atas film komersial pertamanya The Mirror Never Lies.
Dalam Diskusi Publik yang dimotori oleh Movie Labs dan Maju Terus Komunikasi (Mukus), Dini membagi semangat dengan generasi muda lainnya untuk membuat film. “Karena kita masih muda, energi kita masih banyak,” ucapnya mengomentari keberadaannya di tengah laut selama syuting 1 bulan untuk film The Mirror Never Lies. “Kalau disuruh mengulangi lagi, saya kira harus berpikir ulang.”
Selama sebulan di Wakatobi, ia dan kru lainnya bertahan di tengah laut. ” Jangankan listrik, untuk pindah kamera saja susah,” tambah lulusan Deakin University, Melbourne, Australia ini. Namun menurutnya, saat itu ia sangat bersemangat untuk menyelesaikan film tersebut. Ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah Wakatobi, dan WWF (World Wide Fund For Nature) dalam pembuatan film ini.
Menurutnya, belum banyak yang membuat film tentang budaya lokal di Indonesia. Malang pun, memiliki kesempatan untuk membuat film tentang budaya lokal Malang. “Tidak seperti Wakatobi yang membutuhkan orang luar, Malang saya rasa memiliki banyak potensi, ” ujarnya.
Dorongan untuk membuat film lokal tentang Malang juga hadir dari pembicara lainnya yaitu Agoes Soerjanto Ketua PD Jatim GM FKPPI. Saya sangat mengapresiasi film-film yang dibuat Movie labs. Tapi jangan hanya tentang kekerasan, buatlah film tentang budaya lokal Malang, bisa tentang topeng Malangan atau nilai-nilai yang dimiliki orang Malang, ” ungkap lulusan ITN Malang ini.
Sebagai dukungan nyata, Agus meminta Movie Labs menyediakan 1000 keping CD Film tentang Soekarno yang diputar di awal acara. Ia akan membagikan CD tersebut di Rapimnas FKPPI yang akan diadakan di Bali. “Saya juga akan memasukkan masalah perfilman ini di laporan sosial budaya kami, ” tambahnya.[ai]