Di era bisnis global, pendidikan merupakan kunci keberhasilan perekonomian suatu negara. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menuntut semakin tingginya pengetahuan dan keahlian akan bisnis dari pasar tenaga kerja. Di berbagai negara, khususnya di Australia, jurusan bisnis sangat popular dan diminati hampir diberbagai perguruan tinggi yang menawarkan program bisnis. Ilmu mengenai manajemen dan perilaku konsumen sebagai dasar ilmu bisnis hanya dapat dipelajari secara mendalam di jurusan yang menawarkan program bisnis. Demikian disampaikan oleh Kym Fraser pada Inspriring Guest Lecture “Economics and Business Degrees: A New Global Currency”, Senin (3/9) di Samantha Krida, Universitas Brawijaya.
Inspriring Guest Lecture yang diikuti oleh mahasiswa lama dan baru FEB UB ini sekaligus mengawali kegiatan perkuliahan Semester Ganjil 2012/2013. Bertindak sebagai pembicara yaitu Prof. Kym Fraser (University of South Australia). Kuliah perdana ini dimoderatori oleh Prof Eko Ganis . Beberapa hal disampaikan oleh Prof Kym diantaranya yaitu mengenai kebutuhan tenaga kerja dengan kualifikasi bidang bisnis di era bisnis global yang semakin meningkat, kondisi pendidikan tinggi di Australia dan kondisi Indonesia terkini.
Bidang bisnis yang ditawarkan oleh perguruan tinggi memiliki variasi yang sangat banyak bila dibandingkan dengan jurusan non bisnis yaitu bisnis, manajemen, perdagangan, akuntansi, keuangan, perbankan, ilmu ekonomi, sumber daya manusia, dan logistik. Di Amerika, bisnis memiliki peran yang sangat penting dan strategis. Sebagai Negara Adi Daya, Amerika menjadikan bisnis sebagai tulang punggung perekonomiannya. Tidak hanya di Amerika, Inggris juga mencatatkan bidang bisnis sebagai jurusan terpopular yang paling diminati oleh penduduk. Sedangkan di Australia, bisnis menempati urutan 1 hingga 3 sebagai jurusan yang paling diminati.
Melihat fenomena ini, Prof Kym berupaya untuk memotivasi peserta kuliah perdana untuk belajar giat. FEB UB sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai variasi dibidang bisnis tidak dapat menghindar dari ketatnya persaingan. Banyaknya perguruan tinggi di dunia yang membuka program bisnis dan tingginya minat pada program bisnis serta permintaan yang tinggi dari pasar tenaga kerja akan lulusan dari program bisnis mengharuskan mahasiswa FEB UB berusaha keras agar dapat bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lain di dunia. Prof Kym juga menyampaikan bahwa tidak hanya penguasaan dibidang bisnis, tapi juga kemampuan dalam berbahasa asing (khususnya bahasa inggris). Diungkapkan oleh Prof Kym bahwa bahasa inggris sebagai bahasa global adalah syarat mutlak yang harus dimiliki. Ditambahkan oleh Prof Kym, pengalaman internasional seperti belajar di luar negeri adalah salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris, mempelajari budaya dan kehidupan sosial negara lain, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman lingkungan bisnis , hukum dan peraturan di negara lain, serta kesempatan untuk membangun jaringan secara global. Diakhir paparannya, Prof Kym kembali membenarkan pilihan mahasiswa FEB UB untuk masuk dan menimba ilmu di FEB UB sebagai salah satu lembaga yang menawarkan program bisnis dan meyakinkan mahasiswa bahwa suatu saat nanti mereka akan menjadi pemimpin dunia. (ris)