TIM FEB UB RAIH JUARA 1 LOMBA ESAI NASIONAL “ACCOUNTING WRITING COMPETITION, 7TH HASANUDDIN ACCOUNTING DAYS”

<!–:id–>Harapan dan Target di Tahun 2014<!–:–><!–:en–>Hopes and Objectives in 2014<!–:–>
3 February 2014
Dosen University of Wollonggong Mengaku Terkesan dengan Multiparadigma di FEB
6 February 2014

Elis Nur Rohma (Akuntansi 2011) dan Siti Rodiah Hasana (Akuntansi 2011), dua mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) ini berhasil mengharumkan nama FEB UB dikancah Nasional. Gelar Juara 1 Lomba Esai Nasional “Accounting Writing Competition (AWC)” disematkan pada Tim FEB UB setelah menyisihkan 10 finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

AWC diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Akuntansi Universitas Hasanuddin, Makassar sebagai salah satu kegiatan 7th Hadays (Hasanuddin Accounting Days) 2014 yang berlangsung selama 5 hari yaitu 18 – 22 Januari 2014. Tema besar yang diangkat pada 7th Hadays “Enhancing Accountability in Public Sector”, sedangkan Tema Accounting Writing Competition “Quo Vadis Accounting in Current Public Sector”.

“Proses kompetisi diawali dengan penyusunan dan pengiriman paper / karya tulis esai oleh mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Karya-karya yang terkumpul selanjutnya diseleksi hingga menyaring 10 tim dengan karya tulis terbaik dan diundang ke Universitas Hasanuddin untuk mempresentasikan karyanya pada 19 Januari 2014”, jelas Elis.

Hampir seluruh tim mempresentasikan paper yang beridekan tentang dukungannya terhadap implementasi basis akrual untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan di sektor publik. Nilai tambah diberikan kepada Tim FEB UB, karena hanya tim Elis dan Siti yang memberikan perspektif kritis atau sisi lain dari akuntansi akrual yang pada akhirnya akan menyamakan sektor publik dengan sektor privat. Esai yang mereka presentasikan berjudul “AKUNTANSI AKRUAL : SARANA LEGITIMASI KOMERSIALISASI SEKTOR PUBLIK”. Esai ini diungkapkan sebagai respon kritis dari perubahan akuntansi berbasis kas ke akuntansi berbasis akrual. Dalam pemaparannya, Elis dan Siti mengungkapkan bahwa transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan yang dihasilkan dari implementasi basis akrual di sektor publik hanya ditujukan untuk kepentingan investor semata.

Lebih lanjut, kedudukan investor akan menggeser kedudukan masyarakat atau publik sebagai stakeholder utama dalam organisasi pemerintahan atau sektor publik. Jika itu yang terjadi, sama halnya Indonesia mempersilahkan investor untuk menjajah dan mengeksploitasi seluruh sumber daya ekonomi yang dimiliki Indonesia demi kepentingan pribadinya. Kedaulatan ekonomi Indonesia pun terampas karena harga-harga dan kebijakan ekonomi akan disetir oleh investor. Transparansi dan akuntabilitas bagi masyarakat harus diterjemahkan dalam peningkatan kualitas dan akses pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat bukan semata-mata pada pelaporan keuangan yang lebih ditujukan untuk memberi informasi pada investor guna membantu keputusan pengalokasian modalnya (dalam sektor publik).  Lagipula basis akrual juga tidak 100% menjamin bersih dari fraud karena celah fraud pun justru disediakan oleh basis akrual. Oleh karenanya, jangan sampai cost yang besar dari konversi basis kas ke basis akrual (mulai dari pelatihan pegawai dari sabang sampai merauke, pengadaan infrastruktur dan sistem yang mahal, upaya adaptasi yang berat dari retensi terhadap perubahan yang dialami pegawai) semakin terbebani akibat masih adanya fraud yang difasilitasi oleh basis akrual tanpa pengendalian interal yang kuat.

Puncaknya, pada tanggal 21 Januari 2014, dari hasil rekapitulasi nilai paper ditambah nilai presentasi, diumumkan bahwa tim Universitas Brawijaya menyabet juara 1 dengan perolehan poin sebesar 752 mengungguli tim dari Universitas Tanjungpura dengan perolehan poin sebesar 669 pada peringkat 2 dan tim dari Universitas Internasional Batam dengan perolehan poin sebesar 664 pada peringkat 3.

Selain Lomba esai, rangkaian acara 7th Hadays 2014 juga terdiri dari seminar dan workshop yang masing-masing diadakan pada tanggal 20 dan 21 Januari 2014 yang membahas akuntansi akrual dari sisi pro dan kontra sehingga wawasan masyarakat bertambah. (ris)