Malang, 20 September 2023 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik kota Malang menggelar sebuah seminar dalam rangka memperingati hari statistik nasional. Seminar dengan tema utama “Antisipasi Inflasi Pangan Untuk Menjaga Kesejahteraan” ini bertujuan untuk membahas isu krusial yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat Kota Malang. Seminar ini dihadiri oleh para mahasiswa baik dari jenjang S1 maupun S2.
Ibu Emy Fatma Setyoharini, SE., MM, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, membuka seminar dengan menguraikan pentingnya pemahaman terhadap inflasi pangan dan dampaknya terhadap masyarakat kota. Beliau menyoroti pentingnya data yang akurat dalam mengantisipasi dan mengelola inflasi pangan.
Dalam sambutannya, Bapak Ainur Rofiq, S.Kom., SE., MM., Ph.D., CFA, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang mewakili Dekan FEB UB yang berhalangan hadir. Bapak Ainur Rofiq menyampaikan bahwa FEB UB berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya antisipasi inflasi. Sambutan berikutnya dari Bapak Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si., M.Si., Ph.D., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Fakultas MIPA) Universitas Brawijaya, mencerminkan kerjasama antar-fakultas yang kuat dalam menghadapi isu inflasi pangan ini.
Seminar dilanjutkan dengan 3 narasumber yang ahli di bidangnya. Bapak Ahmad Junaedi membahas “Inflasi Pangan, Produksi, dan Konsumsi Pangan Kota Malang,” memberikan wawasan mendalam tentang dinamika ekonomi pangan di kota Malang. Sementara Bapak Achmad P Subarkah SE, AK., MCOMM dalam pembahasannya mengenai “Inflasi dari Sudut pandang Bank Indonesia” menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah dalam menjaga harga pangan yang stabil. Narasumber terakhir, Bapak Nugroho S. Bintoro, Ph.D selaku Sekretaris ISEI Cabang Malang dengan mengeksplorasi suatu materi berupa membawa elemen ilmiah yang kuat dalam konteks seminar ini.
Seminar ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang inflasi pangan tetapi juga merangsang diskusi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan berbagai sektor. Dengan demikian, diharapkan akan ada solusi yang lebih baik dan tindakan konkret dalam menghadapi tantangan inflasi pangan yang dihadapi oleh masyarakat Kota Malang.
