
Malang, 24 Juni – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Literasi Keuangan Digital: Upaya Pencegahan Terhadap Risiko Pinjaman Online dan Judi Online bagi Masyarakat Desa Sumbersekar, Dau, Malang”. Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Dra. Erwin Saraswati, M.Acc. selaku Ketua Tim Pengabdian, dan diselenggarakan di Balai Desa Sumbersekar.
Menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi sekaligus alumni UB, Muhammad Fatih Sa’di, S.Sos., M.AP., seminar ini menyasar berbagai elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa, Ketua RW, ketua RT, hingga para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Sumbersekar.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Desa Sumbersekar, Ririn Catur Kurniasasi, S.Pd., yang dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran akademisi dan praktisi untuk memberikan edukasi terkait keuangan digital kepada warganya. “Masalah pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) saat ini tidak hanya menyasar orang dewasa, namun juga telah merambah kalangan remaja bahkan anak-anak. Edukasi seperti ini sangat dibutuhkan agar masyarakat, khususnya generasi muda, lebih bijak dan waspada,” ujarnya.

Dalam seminar tersebut, para peserta mendapatkan pemahaman tentang bahaya dan dampak buruk pinjaman online ilegal dan judi online, yang kini marak menyusup melalui berbagai platform digital seperti game, aplikasi, hingga media sosial. Narasumber juga membagikan tips praktis bagaimana cara mengenali modus-modus penipuan digital serta mengelola keuangan secara sehat di era digital.
Perwakilan tim pengabdian, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kampus terhadap persoalan sosial yang kian kompleks di tengah kemajuan teknologi. “Kami berharap masyarakat Desa Sumbersekar, khususnya generasi mudanya, mampu menjadi agen perubahan untuk mendorong lingkungan yang lebih melek literasi keuangan dan terbebas dari jeratan digital yang menyesatkan,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan komunitas lokal, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa literasi keuangan digital dapat menjadi alat preventif yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi masyarakat di era modern.