Malang, September 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) terus menegaskan posisinya sebagai fakultas bereputasi internasional dengan menyambut kedatangan mahasiswa asing penerima beasiswa Universitas Brawijaya pada Tahun Akademik 2025/2026. Kedatangan mereka menjadi bukti nyata komitmen FEB UB dalam memperluas jejaring akademik global dan memperkuat implementasi program internasionalisasi kampus.

Beberapa mahasiswa asing resmi diterima sebagai penerima beasiswa pada program sarjana dan magister yang berasal dari Gambia, Turkmenistan, Myanmar, Korea Selatan, Jepang. Dari total penerima di seluruh fakultas, FEB UB menjadi salah satu fakultas dengan jumlah penerima terbanyak, mencerminkan daya tarik dan reputasi internasionalnya.

Para mahasiswa ini akan mengikuti kegiatan akademik di FEB UB bersama mahasiswa lokal, serta mendapatkan pengalaman lintas budaya di lingkungan kampus yang dinamis dan multikultural. Selain dukungan akademik, mereka juga memperoleh fasilitas beasiswa meliputi biaya hidup, asrama, kursus Bahasa Indonesia, asuransi kesehatan, dan bantuan kedatangan, sebagaimana diatur dalam keputusan rektor Universitas Brawijaya.

Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UB, Prof. Ananda Sabil Hussein, SE., M.Com., Ph.D., menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa asing di FEB UB merupakan langkah strategis dalam memperluas atmosfer internasional di lingkungan belajar.

“Kita ingin menciptakan ruang belajar yang benar-benar global, di mana mahasiswa dari berbagai negara dapat berinteraksi, bertukar gagasan, dan memperkaya perspektif satu sama lain. Ini bagian dari upaya FEB UB untuk menjadi fakultas yang berdaya saing di tingkat dunia,” ujarnya.

Kegiatan penyambutan mahasiswa asing ini juga menjadi bagian dari rangkaian implementasi strategi internasionalisasi FEB UB, termasuk penguatan program double degree, joint research, dan student mobility. Dengan hadirnya mahasiswa dari berbagai negara, FEB UB semakin memperkukuh visinya sebagai fakultas unggul yang berkelas internasional dan berorientasi pada keberlanjutan global.

Scroll to Top
Skip to content