
Malang, 17 Mei 2025 – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) yang tergabung dalam Forum Studi Islam Lingkungan (Forstilling) kembali menunjukkan kontribusi strategisnya dalam menguatkan jaringan dakwah mahasiswa. Melalui kegiatan bertajuk Still Jawa x Study Banding, Forstilling sukses menginisiasi forum sinergi bersama Islamic Community of Economic (ICE) dari FEB Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun ukhuwah Islamiyah, memperluas jejaring kelembagaan, dan mengembangkan ekosistem dakwah yang berdaya dan berkelanjutan.
Bertempat di Aula Gedung D FEB UB, acara ini melibatkan lebih dari 60 kader aktif dari kedua lembaga dakwah fakultas. Dalam suasana hangat dan khidmat, kegiatan dibuka dengan pembacaan basmalah dan sambutan dari masing-masing ketua lembaga. Ketua Umum Forstilling menegaskan pentingnya forum ini sebagai langkah kolaboratif untuk memperkuat dakwah kampus, sekaligus memperlihatkan kesiapan Forstilling sebagai pelopor dalam menghubungkan gerakan dakwah lintas kampus. Sambutan serupa disampaikan Ketua ICE, yang mengapresiasi sambutan hangat dari Forstilling serta menyambut baik kolaborasi jangka panjang antar lembaga.
Sesi perkenalan kelembagaan menjadi momentum inspiratif. Forstilling menampilkan berbagai program unggulan seperti Sekolah Mentoring, Forstilling Mengajar, dan Daurah Tarqiyah, serta menjelaskan struktur internal yang inklusif dan berbasis visi dakwah Qur’ani. ICE UNESA pun membagikan strategi mereka dalam pengembangan departemen seperti Sociopreneur dan Kajian Ekonomi Islam. Kedua lembaga saling bertukar praktik terbaik dalam manajemen organisasi, penguatan kaderisasi, serta strategi dakwah digital.
Pada sesi forum diskusi, sejumlah isu penting dikaji, antara lain rendahnya partisipasi kader dan tantangan sekularisasi di kampus. Forstilling menegaskan pentingnya inovasi dan pendekatan adaptif dalam menjangkau mahasiswa, termasuk lewat kolaborasi lintas organisasi mahasiswa (Ormawa) dan pemanfaatan media sosial dakwah. Salah satu pencapaian penting dari forum ini adalah tercapainya kesepakatan kerja sama strategis tidak formal yang mencakup pertukaran kader, sinergi konten dakwah digital, hingga penyelenggaraan bersama kegiatan edukatif lintas kampus.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata peran aktif mahasiswa FEB UB dalam mendorong gerakan dakwah kampus yang progresif dan inklusif. Semangat kolaboratif yang dibangun oleh Forstilling mencerminkan visi FEB UB sebagai institusi pendidikan yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkomitmen dalam membentuk karakter Islami pada mahasiswanya.
Di sela-sela agenda formal, suasana kekeluargaan tumbuh kuat. Para peserta bertukar cerita perjuangan, berdiskusi mengenai peran perempuan dalam dakwah kampus, serta mengeksplorasi strategi penyampaian pesan Islam yang relevan di era digital. Refleksi malam menjadi sesi emosional yang memperkuat niat dan komitmen kader untuk tetap teguh dalam jalan dakwah meski menghadapi berbagai tantangan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan penyerahan cendera mata sebagai simbol ukhuwah. Suasana haru dan hangat mengiringi perpisahan para peserta. Beberapa dari mereka bahkan mengusulkan agar kegiatan serupa menjadi agenda rutin tahunan atau bahkan ditingkatkan menjadi forum dakwah mahasiswa ekonomi Islam berskala nasional.
Melalui inisiatif ini, Forstilling FEB UB berhasil menunjukkan bahwa mahasiswa FEB tidak hanya mampu bersaing secara akademis, tetapi juga menjadi motor penggerak nilai-nilai kebaikan dan spiritualitas di lingkungan kampus dan regional. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi FEB UB dalam mencetak generasi pemimpin muda yang visioner, religius, dan berdampak nyata bagi masyarakat.