Forstilling Mengajar (FORSJAR) 2025 Sukses Tanamkan Nilai Positif dan Kembangkan Potensi Anak-Anak Desa Bethek

Malang, 25 Mei 2025 – Program Forstilling Mengajar (FORSJAR), inisiatif pendidikan dan pengabdian masyarakat dari organisasi Forstilling, telah sukses terselenggara selama lima kali pertemuan di Desa Bethek, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mulai 11 hingga 25 Mei 2025. Program ini bertujuan mempererat persaudaraan anggota Forstilling, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, serta membangun dasar pengetahuan dan keterampilan yang kokoh bagi anak-anak di desa binaan.

FORSJAR 2025 dirancang sebagai wahana pengembangan karakter holistik bagi anak-anak, dengan fokus pada nilai-nilai keislaman, wawasan sosial-spiritual, dan pengembangan minat bakat. “Kami ingin memberikan edukasi yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman melalui metode kreatif dan interaktif, menyediakan pengalaman belajar yang inovatif, serta mendukung pengembangan minat dan bakat anak-anak dalam berbagai aspek,” ujar salah satu perwakilan Forstilling.

Rangkaian Kegiatan FORSJAR 2025: Inspirasi dan Kreativitas

Program FORSJAR 2025 terdiri dari lima pertemuan dengan tema yang beragam dan aktivitas yang dirancang untuk mencapai tujuan utama:

Pertemuan 1: Kisah Inspiratif Nabi Yusuf (11 Mei 2025) Diawali dengan sesi storytelling “Perjalanan Nabi Yusuf: Dari Tahanan Penjara Menjadi Menteri Raja”. Anak-anak diajak merenungkan pesan moral tentang kesabaran dan kejujuran. Meskipun terdapat penyesuaian jadwal, sesi ini berhasil memperluas wawasan keislaman anak-anak melalui cerita sarat nilai moral.

Pertemuan 2: Mendalami Surat Yusuf (17 Mei 2025) Fokus pada pembelajaran kandungan ayat-ayat dalam Surat Yusuf dan suri teladan Nabi Yusuf. Dua mentor kader Forstilling, panitia FORSJAR, dan staf Departemen Syiar Forstilling memandu sesi interaktif ini. Anak-anak diajak memahami arti ayat-ayat kunci dan meneladani sifat mulia Nabi Yusuf, seperti kesabaran dan kebijaksanaan.

Pertemuan 3: Menghafal dan Menulis Surah (18 Mei 2025) Anak-anak diajak menghafal dan menulis Surah Al-Asr, Al-Insyirah, Al-Humazah, serta Surah Yusuf Ayat 5. Dengan bimbingan mentor, mereka tidak hanya menghafal lafal, tetapi juga memahami makna setiap ayat. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan spiritual dan pengetahuan agama mereka.

Pertemuan 4: Melukis Cita-Cita di Gerabah (24 Mei 2025) Meningkatnya jumlah peserta menjadi 30 anak, pertemuan ini diisi dengan kegiatan kreatif melukis gerabah cobek bertema “Cita-Citaku”. Anak-anak mengekspresikan impian mereka melalui seni, didukung peralatan yang disediakan oleh RT setempat. Dua karya terbaik (ikhwan dan akhwat) akan diumumkan pada pertemuan terakhir. Kegiatan ini tak hanya melatih kreativitas, tetapi juga mendukung pemberdayaan UMKM lokal.

Pertemuan 5: Penutupan dan Pemberian Penghargaan (25 Mei 2025) Sebagai penutup, diadakan sesi awarding untuk mengapresiasi partisipasi aktif anak-anak. Nominasi pembacaan Al-Qur’an dan pemberian penghargaan dalam kategori keaktifan, kefasihan bacaan Al-Qur’an, dan kualitas lukisan gerabah menjadi puncak acara. Anak-anak menerima hadiah berupa snack, alat tulis, dan buku kenang-kenangan berisi dokumentasi dan materi program. Mentor dan panitia juga menyampaikan pesan motivasi untuk terus belajar dan berani bermimpi besar.

Dampak Positif dan Harapan Berkelanjutan

Secara keseluruhan, program FORSJAR 2025 tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak-anak, tetapi juga berfokus pada pengembangan holistik yang mencakup aspek intelektual, sosial, emosional, dan spiritual. Anak-anak memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan dan diajak untuk mengenali serta mengembangkan potensi diri.

“Kami berharap anak-anak di Desa Bethek dapat tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, memiliki daya saing, serta mampu menghadapi tantangan di masa depan dengan bekal nilai-nilai positif yang telah ditanamkan,” jelas perwakilan Forstilling. Program ini juga berhasil mempererat hubungan antara anggota Forstilling dan masyarakat desa binaan, menciptakan kerja sama yang harmonis dan berkelanjutan.

Melalui pendekatan yang inovatif dan penuh makna, FORSJAR 2025 menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang membangun karakter dan menciptakan kenangan berharga bagi semua pihak yang terlibat.

Scroll to Top
Skip to content