
Rangkaian awal kegiatan Faperta Fair 7 dimulai dengan kompetisi essay, di mana setiap tim diminta untuk mengumpulkan karya tulis yang akan ditutup pada tanggal 11 Januari 2025. Tim Firzt turut serta dalam kompetisi ini dengan mengumpulkan karya tulis tepat waktu yang berjudul Protax: Integrasi Proper dan Discount Tax dalam Mendukung Indonesia Emas 2045. Setelah proses pengumpulan, tim menanti hasil seleksi untuk mengetahui apakah lolos ke tahap berikutnya. Kemudian, pada tanggal 5 Maret 2025, diumumkan para finalis kompetisi, dan Tim Firzt berhasil menjadi salah satu finalis dalam kategori essay presentasi yang diselenggarakan secara luring di Bali. Sebagai bagian dari pembekalan bagi para finalis, panitia mengadakan webinar pada tanggal 20 Maret 2025 secara daring, yang bertujuan untuk memberikan motivasi
serta kiat-kiat dalam melakukan presentasi yang baik dan efektif. Menjelang presentasi langsung di Bali, setiap tim diminta untuk menyerahkan beberapa kelengkapan lomba, seperti poster inovasi yang merangkum isi karya tulis, video penjelasan singkat mengenai inovasi yang diajukan, serta file PowerPoint untuk presentasi. Semua berkas ini harus dikumpulkan paling lambat pada tanggal 20 April 2025. Presentasi langsung dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2025, dan seluruh tim tampil dengan maksimal serta menyampaikan hasil karya dengan baik. Dalam kompetisi ini, peserta yang berhasil meraih gold medal diberi kesempatan untuk melakukan presentasi kedua. Namun, Tim Firzt hanya berhasil memperoleh bronze medal sehingga tidak melanjutkan ke tahap presentasi kedua. Setelah seluruh rangkaian kompetisi selesai, kegiatan ditutup dengan field trip pada tanggal 11 Mei 2025. Seluruh peserta diajak mengunjungi beberapa destinasi wisata di Bali, termasuk tanah lot, pantai kuta, dan menyaksikan pertunjukan tari kecak yang menjadi pengalaman menyenangkan sekaligus penutup yang berkesan dari seluruh rangkaian kegiatan Faperta Fair 7. Dengan tema besar yang diusung dalam karya, yaitu Protax, tim menunjukkan kepedulian terhadap integrasi kebijakan lingkungan dan perpajakan sebagai strategi menuju visi Indonesia Emas 2045. Meskipun hanya meraih Bronze Medal dan tidak berkesempatan melakukan presentasi kedua, proses panjang yang dilalui mulai dari pengumpulan karya, pengumuman finalis, pembekalan melalui webinar, pembuatan materi pendukung seperti video, poster, dan slide presentasi, hingga presentasi langsung di Bali telah menjadi ajang pembelajaran dan peningkatan kapasitas diri.