Pagi itu seperti biasanya hawa sejuk menerpa khas pedesaan. Ditimpali suara burung-burung berkicau dan gemericik air membuat suasana terasa tentram dan damai. Di jalanan terlihat orang saling menyapa satu dengan lainnya sambil bersepeda atau memanggul cangkul dipundaknya. Seolah semua orang saling mengenal satu dengan lainnya. Siapa yang tidak jatuh kangen pada desa kalau suasana seperti ini?
Tetapi pagi ini berbeda di Desa Gandusari. Bertempat di ruang pertemuan Warung Barokah, salah satu usaha kuliner yang terkenal dekat desa tersebut, 15 orang pelaku usaha dan pengurus BUMDesa pagi hari pukul 8 telah duduk melingkar rapi untuk mengikuti lokalatih. Ya, para pelaku usaha dan pengurus BUMDesa ini adalah para peserta Lokalatih Peningkatan Pendapatan Petani Miskin Melalui Pengembangan BUMDesa yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya dengan tajuk utama Doktor Mengabdi. Kegiatan ini adalah wadah para Doktor di lingkungan Universitas Brawijaya untuk menerapkan ilmu yang dimiliki sekaligus mengabdikan diri untuk memecahkan masalah sosial dimasyarakat.
Pada sambutan pembukaan acara, Dr.rer.pol., Wildan Syafitri, ME Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unviversitas Brawijaya menyampaikan, “Desa ini sekarang menempati posisi yang strategis dalam pembangunan Indonesia. Majunya ekonomi desa akan memberikan dampak bagi majunya Indonesia. Karena itu saya berharap lokalatih ini akan benar-benar dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk kita mengembangkan potensi yang kita miliki bersama-sama.” Senada dengan Wildan, Binti Anisusanti, Kepala Desa Gandusari menyampaikan, “Saya dan warga Desa Gandusari menyampaikan terima kasih atas kerawuhannya didesa kami ini. Semoga ilmu yang akan dibagi kepada kami akan bermanfaat dan bisa memajukan desa kami ini.”
Pada hari pertama lokalatih pembahasan diawali dengan membuat histogram usaha, dimana para peserta membuat grafis yang menunjukkan pengembangan dan tantangan usahanya sejak awal berdiri hingga kondisi saat ini. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan Analisis Peta Pasar. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui para aktor yang terlibat dalam rantai usaha yang ditekuni mereka. Hal ini menjadi menarik manakala para peserta kemudian bisa melakukan refleksi berbagai peran dalam usaha yang mereka tekuni selama ini.
Sesi selanjutnya membahas tentang Analisis Penyebab Mendasar. Dimana peserta diajarkan untuk melihat permasalahan pengembangan usaha mereka secara mendalam dan terstruktur. Sesi ini membuka mata para peserta akan berbagai tantangan yang akan mereka hadapi manakala ingin mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan mereka. Sesi-sesi ini dipandu oleh Bahtiar Fitanto sebagai fasilitator utama dengan fasilitator pendamping Medea Ramadhan, Moh. Athoillah, Wahyu Widianto dan Silvi Asna dari Universitas Brawijaya. Tim fasilitator adalah gabungan dari Jurusan Ilmu Ekonomi dan Jurusan Agribisnis. Selain fasilitator dari Universitas Brwaijaya, tim juga dipandu oleh Tim Zestful, penyedia jasa pelatihan di Blitar yang selama ini telah mendampingi UMKM Blitar untuk berkembang. Zestful terdiri dari David Primadhani Handrawan, Hendry Christiawan, Ahmad Zain dan Dian Kartikawati. Keterlibatan tim Zestful ini adalah bagian dari strategi keberlanjutan kegiatan ini untuk pendampingan pasca lokalatih.
Pada hari kedua peserta pada pagi hari mulai membahas peran BUMDesa. Dimulai dengan pemutaran film tentang Desa Pujon Kidul untuk memantik semangat dan konsentrasi peserta. Kegiatan kemudian dilanjutkan untuk membahas tentang Permendesa No. 04/2015 tentang BUMDesa, langkah berikutnya dengan penyusunan rencana usaha dan pelaporan keuangan. Pembahasan sesi per-sesi ini dikemas dengan pendekatan belajar orang dewasa, banyak praktek dan diskusi, sangat visual dengan beragam kertas warna-warni. Penekanan pada prinsip Appreciative Inquiry membuat peserta merasa didengar pendapatnya dan merasa dihargai dari sisi pengalaman mereka selama ini berusaha. Hal ini membuat suasana kelas tidak jenuh dan monoton dengan penyampaian materi satu arah. Peserta terlihat antusias dan tidak mengantuk selama pelatihan.
Salah seorang peserta, Ika Nurullia, koordinator Batik Retno Sembodo menyampaikan kesannya, “Baru kali ini saya menemukan pelatihan seperti ini. Sangat partisipatif. Peserta diajak berdiskusi dan berperan, tidak ada rasa bosan. Selama dua hari mengikuti lokalatih tidak terasa, peserta juga semangat dan tidak menganguk. Semoga kegiatan ini kemudian akan berlanjut dengan pendampingan agar usaha kami makin maju.”
Kegiatan lokalatih ini akan berlanjut dengan kegiatan selanjutnya berupa pendampingan penyusunan Rencana Usaha BUMDesa dan Keperantaraan untuk membangun kerjasama dengan para mitra. Tim Zestful akan berperan aktif dalam pendampingan ini dengan dukungan penuh dari Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya. Beberapa rencana usaha BUMDesa telah dipancangkan. Penyediaan pakan bagi para petani Ikan Koi, persewaan alat kerajinan Sabut Kelapa dan pengemasan dan promosi penjualan bagi kerajinan Batik Gandusari. Diharapkan semua rangkaian kegiatan tahap pertama ini akan selesai pada bulan September 2019. Maju dan berkembang terus Gandusari!