Gelar Produk Program Kreativitas Mahasiswa FEB UB dalam Expo PKM 2018

MALANG – Universitas Brawijaya dikenal sebagai institusi nomor satu dalam hal pengembangan kreativitas mahasiswanya. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya predikat Juara Umum PIMNAS sebanyak 6 kali dan 3 diantaranya merupakan kemenangan berturut-turut, yaitu tahun 2015, 2016, dan 2017. Tak mau ketinggalan, pada tahun 2018 ini, FEB UB juga turut mengirimkan wakilnya dalam ajang PIMNAS 31 yang akan di selenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta.

Dalam ajang Expo Gelar Produk PKM UB 2018, terdapat tiga tim dari FEB yang turut serta dalam kegiatan ini. Mereka ialah Mang.id (PKM-T), Rollab (PKM-K), dan Metamorphose Home (PKM-M). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Juli 2018 ini bertempat di Lapangan Rektorat UB dan digelar bersamaan dengan prosesi wisuda periode XII, sehingga menambah ramai suasana expo.

Sebagai produk PKM teknologi, Mang.Id merupakan produk berbasis aplikasi android yang bertujuan untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam memasarkan produknya. Ide pembuatan aplikasi ini dilandasi oleh sulitnya para produsen UMKM untuk mempromosikan produk mereka guna dikenal masyarakat secara luas. Dengan adanya Mang.Id diharapkan para produsen tersebut dapat melakukan promosi produk dengan mudah dan berbiaya rendah serta meningkatkan omzet penjualan mereka nantinya.

Sedangkan Rollab ialah perwujudan dari PKM Kewirausahaan mahasiswa FEB yang berbasiskan start up guna memaksimalkan peluang dari public space yang tidak terpakai. Dengan dilatarbelakangi oleh banyaknya ruang publik di Kota Malang yang masih “kosong”, muncullah ide untuk memanfaatkan ruang tersebut sebagai partner kerja dalam pemutaran film. Selain itu, Rollab juga hadir untuk menyediakan kesempatan bagi para movie maker guna mengaktualisasikan produknya.

Terakhir, Metamorphose Home merupakan suatu produk PKM Pengabdian Masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas di Kota Malang supaya dapat meningkatkan kesejahteraan dirinya. Hal ini dilandasi oleh semangat para anggota tim yang merasa bahwa para penyandang disabilitas tidak mempunyai produktivitas yang stabil, sehingga mempengaruhi kondisi ekonomi dirinya. Kemudian muncullah ide untuk membentuk Metamorphose Home dalam beberapa kelas dan pelatihan yang meningkatkan kapasitas para penyandang difabel sehingga mampu bersaing didunia kerja.

Scroll to Top
Skip to content