Malang, 29 Februari 2024 – Meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya kalangan akademisi, tentang produk-produk investasi di pasar modal, menjadi fokus dalam “Seminar Pasar Modal” yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Universitas Brawijaya. Acara ini dihadiri oleh Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH., MH., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Universitas Brawijaya, serta Bapak Antonius Hari P.M., Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK. Turut hadir pula narasumber ahli di bidang pasar modal seperti Bapak Nurman Cahyadi, Direktur Perizinan Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal OJK, Bapak Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia, Bapak Mauldy R. Makmur, Dewan Eksekutif APRDI, dan Bapak Sabirin, Ketua Laboratorium Investasi dan Pasar Modal serta Dosen Departemen Akuntansi FEB UB. Acara juga dihadiri oleh 2200 peserta seminar dari berbagai universitas se Malang raya juga turut memeriahkan acara ini.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Wakil Rektor III, yang menekankan pentingnya edukasi, pengalaman, dan pengetahuan bagi mahasiswa. Bapak Jeffrey Hendrik juga memberikan sambutan baik dengan adanya laboratorium pasar modal yang diharapkan dapat mendorong inovasi dan penelitian dari generasi muda, sementara Bapak Antonius Hari P.M. memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan di Kota Malang serta memberikan edukasi tentang industri pasar modal dan keuangan, memberikan wawasan bagi para peserta untuk mengasah keterampilan dan memahami risiko investasi.
Selanjutnya, moderator acara, Bapak Sabirin, mempersilahkan para pemateri untuk menjelaskan materi hari ini. Pemateri pertama, Bapak Nurman Cahyadi, membahas profil OJK, pengenalan pasar modal Indonesia, produk investasi di pasar modal, serta perlindungan investor. Dilanjutkan oleh pemateri kedua, Bapak Jeffrey Hendrik, yang menjelaskan strategi berinvestasi di pasar modal. Terakhir, Bapak Mauldy R. Makmur membahas pertumbuhan investor dan mekanisme reksa dana. Dengan adanya seminar ini, diharapkan pemahaman masyarakat, terutama kalangan akademisi, tentang pasar modal dapat semakin meningkat [sha, 2024].