Senin, 24 November 2025 — Hall Gedung F Lantai 7, FEB UB

Acara dibuka oleh Ibu Dr. Ana Sofia Aryati, S.E., M.M. (Kepala Prodi Kewirausahaan, Departemen Manajemen FEB UB) dan dimoderatori oleh Bapak A. Muhamad Jazuli, S.E., M.M.. Dalam pengantar, disorot pentingnya paparan langsung dari pelaku usaha agar mahasiswa memahami keterkaitan inovasi–pertumbuhan–kepemimpinan dalam praktik bisnis sehari-hari.

FEB UB kemudian menghadirkan dua narasumber: Azmi Badres (Owner Malbourne Coffee Co) dan Ivan Angga Shodiqi, S.T., M.T. (Owner Soto Ayam Cak Son, Warung Bahagia, Ayam Rempah Lohjinawi). Sesi berlangsung pukul 13.00 WIB–selesai di Hall Gedung F lantai 7.

Poin Kunci Materi Azmi Badres

  • Inovasi tidak selalu hal baru—intinya membuat sesuatu lebih baik; perubahan kecil dapat berdampak besar dan berawal dari pertanyaan sederhana.
  • Purpose-driven innovation: arah merek (lifestyle, culture, identity) bukan sekadar strategi pemasaran—ia bersifat personal dan bernilai.
  • Pertumbuhan jarang nyaman: yang tampak biasanya hasil, bukan proses; karena itu butuh disiplin, ketangguhan, dan refleksi.
  • Kepemimpinan nyata tumbuh lewat praktik, observasi, dan refleksi, belajar dari teladan dan kesalahan.

Poin Kunci Materi Ivan Angga Shodiqi — Marketing pada UMKM Kuliner

A. Saluran Pemasaran
1) Digital Channels:

  • Media sosial (Instagram, TikTok, Facebook) untuk awareness–engagement–CTA.
  • Search & Discovery: Google Business Profile/Maps (rating, foto, jam buka, menu).
  • Digital Partnerships: GoFood, ShopeeFood, GrabFood, TikTok Shop untuk jangkauan & kemudahan transaksi.

2) Offline Channels:

  • Facade menarik yang konsisten dengan brand identity.
  • POP Marketing (standee, tent card, banner) untuk up-selling & cross-selling.
  • Bazar/Food Festival untuk exposure cepat & uji pasar baru.
  • Kemasan sebagai “iklan berjalan” (fungsional, menarik, memuat info merek).

B. Praktik Pendukung

  • Perkuat fondasi merek (branding & konsep).
  • Optimasi konten & visibilitas (kalender konten, storytelling menu).
  • Kolaborasi KOL/Influencer yang relevan.
  • Trend research untuk menangkap momentum.
  • Schedule & monitor metrik (reach, CTR, konversi).
  • Benchmark kompetitor & best practice.

Pada sesi tanya jawab, mahasiswa menyorot cara validasi produk awal, memilih kanal prioritas, dan mengaitkan metrik digital dengan penjualan. Kedua narasumber mendorong pola mulai kecil → uji → ukur → ulangi agar pertumbuhan terukur.

Scroll to Top
Skip to content