Pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025, tim kami dari Universitas Brawijaya telah mengikuti kegiatan Grand Final Injection 2.0 Business Case Competition 2025 yang diselenggarakan oleh UKM Research and Business Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Kompetisi ini merupakan ajang tahunan berskala nasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia untuk beradu kemampuan dalam menganalisis permasalahan bisnis, merumuskan solusi strategis, dan mempresentasikan hasil pemikiran di hadapan para ahli.
Tahun ini, tema besar yang diangkat adalah “Empowering Enterprises: Risk Management for Resilience in Economic Uncertainty”, dengan studi kasus perusahaan Techarea, sebuah software house asal Semarang yang berfokus pada digitalisasi bisnis. Melalui tema tersebut, para peserta ditantang untuk memberikan rekomendasi strategis yang tidak hanya solutif tetapi juga adaptif terhadap kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Tim kami yang terdiri dari Satria Akbar Pangestu, Naufal Fikri Alfarizi, dan Nimiz Mutiara Dewi berhasil menembus tahap Grand Final setelah melalui dua fase seleksi ketat, yaitu penilaian abstrak dan paper bisnis. Proses ini tidak hanya menguji kemampuan analisis kami, tetapi juga ketajaman berpikir dalam merancang strategi berbasis data dan tren industri digital. Menjadi salah satu dari lima finalis terbaik nasional merupakan kehormatan tersendiri bagi kami dan menjadi pendorong semangat untuk memberikan performa terbaik di babak akhir.
Kegiatan Grand Final dimulai pada pukul 08.00 WIB di Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Setelah melakukan registrasi ulang dan briefing peserta, acara dibuka dengan sambutan dari Ketua UKM Research and Business serta perwakilan fakultas. Panitia menekankan bahwa kompetisi ini bukan hanya tentang menang, tetapi juga tentang menumbuhkan semangat kolaborasi, riset, dan inovasi di kalangan mahasiswa.
Suasana acara berlangsung hangat namun sarat dengan tensi kompetitif. Masing-masing tim finalis tampak mempersiapkan diri dengan penuh konsentrasi, meninjau kembali materi presentasi dan strategi penyampaian. Ketika tiba giliran kami untuk tampil, tim Universitas Brawijaya mengusung strategi SAKTI (strategi akselerasi kinerja terintegrasi). Kami memaparkan strategi integratif yang menekankan kolaborasi antara teknologi digital, manajemen risiko, dan optimalisasi sumber daya perusahaan.
Selama 15 menit presentasi, kami menjelaskan analisis SWOT, pemetaan risiko strategis, serta rekomendasi implementatif yang berorientasi pada efisiensi dan keberlanjutan bisnis. Setelah itu, sesi dilanjutkan dengan tanya jawab selama 10 menit bersama dewan juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi di bidang bisnis digital. Pertanyaan yang diajukan sangat kritis dan mendalam, mencakup aspek manajemen risiko, efektivitas model bisnis, serta prediksi keberlanjutan jangka panjang.
Kami menjawab setiap pertanyaan dengan argumentasi berbasis data dan pendekatan logis yang telah kami siapkan. Salah satu tantangan terbesar adalah menjelaskan bagaimana strategi mitigasi risiko dapat tetap efisien tanpa mengurangi inovasi perusahaan. Namun, dengan koordinasi yang baik dan pembagian peran yang jelas, kami berhasil menyampaikan jawaban dengan percaya diri dan meyakinkan.
Setelah semua tim menyelesaikan sesi presentasi, kegiatan dilanjutkan dengan istirahat siang dan deliberasi dewan juri untuk menentukan hasil akhir. Pada sore hari, seluruh peserta kembali berkumpul di aula utama untuk mengikuti sesi penutupan dan pengumuman pemenang. Dalam suasana yang penuh harapan dan antusiasme, diumumkan bahwa tim kami dari Universitas Brawijaya berhasil meraih Juara 2 Nasional Injection 2.0 Business Case Competition 2025.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, dan kekompakan tim selama proses persiapan dan pelaksanaan kompetisi. Rasa syukur dan bangga menyelimuti kami, karena selain membawa nama baik Universitas Brawijaya, pengalaman ini juga memperkaya wawasan kami tentang dinamika bisnis digital dan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan global.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi awarding, foto bersama, dan ramah tamah antara peserta, panitia, dan juri. Kami juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan perwakilan Techarea dan panitia mengenai penerapan nyata dari ide-ide yang telah dipresentasikan. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan tertib, lancar, dan penuh suasana kekeluargaan.
Bagi kami, keikutsertaan dalam Injection 2.0 Business Case Competition 2025 bukan hanya tentang kompetisi, melainkan tentang proses pembelajaran dan pengembangan diri. Kami belajar untuk berpikir strategis, beradaptasi di bawah tekanan, serta mengasah kemampuan komunikasi profesional di hadapan audiens dan juri.
