FEB Universitas Brawijya, Malang – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Melalui Wakil Dekan III Kemahasiswaan sangat mendukung terselenggaranya “Management Entrepreneur Days” yang terlaksana atas inisiasi Jurusan Manajemen dan HMJM sebagai salah satu upaya untuk menyalurkan ide bisnis para mahasiswa serta sebagai media tempat belajar.
“saya berharap MED 2019 sebagai wadah bagi para mahasiswa utk memulai berwirausaha dan kegiatan2 seperti ini terus akan terus kita support sehingga ke depan MED mampu melahirkan calon2 wirausaha muda yg berasal dari FEB-UB.” kata Wakil Dekan III Kemahasiswaan FEB-UB.
Acara Management Entrepreneur Days atau yang akrab dengan MED, dibuka oleh Dr. Muh Khusaini, SE., M.Si. MA. di Lapangan FEB-UB, pada Senin 29 April 2019, dengan menghadirkan lebih dari 300 Peserta yang membuka tenant yang berasal dari kalangan Mahasiswa, Pengusaha Lokal, dan para Spongsor yang mendukung jalannya Acara MED yang dilaksanakan selama 2 hari mulai dari 20-30 April 2019 bertempat di lapangan parkir FEB. pada tahun ini mengangkat tema “Indonesia Culture Heritage”, Agenda dari acara MED kali ini ada beberapa lomba tentang kewirausahaan, bazar makanan tradisional yg dibuat modern, dan ada juga hiburan dari gueststar yaitu Klantink (IMB Transtv) yang turut meramaikan MED.
“MED ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Laboratorium Kewirausahaan tahun ajaran semester genap 2019 sebagai Tugas akhir mata kuliah tersebut. Keuntungan mengikuti acara MED yaitu dapat menyalurkan ide bisnis dan sebagai tempat belajar mengenai kewirausahaan.” –Ujar Koordinator MED Tegar Mahendra
Sesuai dengan salah satu Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu Menjadikan Mahasiswa agar memiliki jiwa wirausaha, visi tersebut turut menjadi latar belakang adanya acara ini.
Antusisasme terlihat dari para pengunjung dan mahasiswa yang mempromosikan ide wirausahanya mulai dari dibidang kuliner hingga aplikasi yang sangat spektakuler.
Seperti di tenant food & Beverages yang diisi oleh Angger, dkk (Mahasiswa Manajemen ’16) yang menjajakan minuman tradisional dengan konsep modern yang sangat menarik konsumen yang berkunjung. “Kami menjual jamu smothies, yaitu jamu dengan inovasi kekinian yang kami beri nama craken smothies herb , yang merupakan jamu dengan topping puding, eskrim dan juga tambahan wripe cream. Harapannya semoga para millennial tidak lupa akan tradisi minum jamu yang mulai hilang.”
Begitupun dengan Bagas Adilarif dkk (Mahasiswa Manajemen ’16) yang mengangkat adat Bali sebagai tema yang diambil untuk berjualan. “Berawal dari tema MED yaitu Indonesian culture heritage dimana tema ini harus sesuai dengan warisan budaya di indonesia, maka kami memilih adat Bali jadi sarana kita untuk berjualan dan setelah di breakdown akhirnya ketemu lah sate lilit.” – Ujar Bagas.
“Produk kami sangatlah unik dan berbeda, dari sate lilitnya kita buatnya langsung ditempat biar pengunjung atau pembeli bisa dapat melihat bagaimana pembuatan sate lilit, terus sate lilit menggunakan serai sebagai batang tumpuan satenya. Media sosial di instagram, dan juga mulut ke mulut merupakan salah satu kunci dari ludesnya jualan kita pada hari ini” – Tambah Bagas yang telah sukses menjual produk jualannya.
Acara MED 2019 ini ditutup dengan pengumuman beberapa tenant terbaik dan juga penampilan dari bintang tamu Klantink yang membuat suasana MED semakin meriah ditengah rintik hujan yang mulai membasahi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.