
Malang – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) bekerja sama dengan KPMG Indonesia menyelenggarakan kegiatan roadshow pada Rabu, 30 April 2025, bertempat di Aula Lantai 7 Gedung F FEB UB. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Departemen Akuntansi serta perwakilan dari KPMG Indonesia dengan tujuan mendorong minat mahasiswa untuk berkarir di bidang akuntansi profesional.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Departemen Akuntansi FEB UB, Ibu Yeney Widya Prihatiningtias, S.E., M.SA., DBA., Ak. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan hasil riset internal yang menunjukkan adanya peningkatan peminat program studi akuntansi di UB. Namun, di sisi lain, minat lulusan untuk menekuni karier yang sejalan dengan bidang tersebut justru masih rendah. Melalui kegiatan ini, beliau berharap mahasiswa dapat kembali termotivasi untuk menjajaki peluang karier profesional di bidang akuntansi.
Selaras dengan itu, Aji Paramartha, selaku Head of People KPMG Indonesia, juga mengungkapkan hasil riset serupa. Ia menyebutkan bahwa profesi seperti akuntan dan auditor kini masuk dalam daftar pekerjaan yang mengalami penurunan signifikan secara global. “Dengan adanya roadshow ini, kami berharap bisa bertemu kembali dengan teman-teman mahasiswa di masa depan, tapi dalam kapasitas sebagai rekan kerja di KPMG,” ujarnya.
Selanjutnya, materi pertama disampaikan oleh Helina selaku Recruitment Lead KPMG Indonesia yang memaparkan profil perusahaan serta peluang karir yang tersedia bagi lulusan akuntansi.
Materi kedua dibawakan oleh Carissa Tjandraatmaja, Audit Assistant Manager KPMG Indonesia, dengan topik “Transforming Audit: How AI is Shaping the Audit Profession.” Dalam paparannya, Carissa menekankan bahwa meskipun teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat, profesi audit dan akuntansi tetap membutuhkan sentuhan manusia, terutama dalam analisis mendalam, pengambilan keputusan, serta pemahaman terhadap konteks dan intuisi profesional. AI dinilai justru menjadi alat pendukung yang mempercepat proses awal seperti analisis laporan keuangan dan pemetaan industri, namun tetap memerlukan validasi dan interpretasi oleh para ahli.
Kegiatan ini menjadi ruang diskusi penting antara dunia akademik dan industri, serta memperluas wawasan mahasiswa terhadap dinamika dan tantangan profesi akuntansi di era digital.