Sumber : Methamorphose Home
MALANG – Difabel dapat dimaknai sebagai seseorang dengan kemampuan yang berbeda dalam menjalankan suatu aktivitas. Perbedaan ini dapat berasal dari perbedaan kemampuan fisik ataupun perbedaan “mental” yang mereka miliki. Akibat dari perbedaan ini, para penyandang difabel memerlukan suatu perhatian khusus dari orang lain ketika ketika mereka ingin melakukan kegiatan. Tetapi dilain pihak, para penyandang difabel ini juga mengalami tantangan tersendiri ketika mereka ingin memperoleh pekerjaan yang layak .
Atas dasar inilah, lima orang mahasiswa FEB UB, yang terdiri dari Adisti Diva (IE 2016), Dini Amalia (IE 2016), Farahiyah Dalilah (IE 2016), Rina Ervina (IE 2016), dan Elok Riskika (Akuntansi 2017) membuat suatu produk PKM Pengabdian Masyarakat yang berfokus untuk mengembangkan para penyandang difabel. Dengan mengangkat judul “Metamorphose Home : Difabel Movement Guna Meningkatkan Kesejahteraan dan Pemerataan Distribusi Tenaga Kerja Difabel di Kota Malang”, mereka telah membina kesiapan dan membantu meningkatkan produktivitas para penyandang difabel dengan menyalurkan mereka kepada perusahaan yang membutuhkan ataupun dengan membantu perusahaan dalam mengakses informasi mengenai tenaga kerja difabel. Atas bimbingan Ibu Yenny Kornitasari S.E, M.E, tim PKM ini juga berhasil memperoleh support pendanaan dari Dikti guna menjalankan programnya.
Sumber : Methamorphose Home
Dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa ada 1,5 juta orang difabel yang mengalami pengangguran serta amanat dari UU No 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, mengugah mereka untuk memberikan pelatihan kepada kaum difabel di Kota Malang. Pelatihan yang diselenggarakan oleh tim ini meliputi tiga bagian utama yaitu, pelatihan emosional, yang berguna untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, pelatihan spiritual, yang berguna untuk melatih penerimaan dan semangat diri, serta pelatihan intelektual, yang berguna untuk mengasah keterampilan motorik dari penyandang difabel. Pelatihan yang mereka berikan terbagi menjadi kelas-kelas khusus yang diberikan oleh para ahli, seperti kelas kewirausahaan, kelas fotografi, kelas memasak. Diharapkan melalui kegiatan pelatihan ini, kaum difabel dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan diri mereka.
Sumber : Methamorphose Home
Selain itu tim PKM juga memberikan pendampingan khusus bagi para difabel yang ingin berwirausaha. Tim membuat suatu platform yang dinamakan Inclusi.inc. Melalui platform ini tim memberikan pendampingan permodalan, pendampingan usaha, hingga pendampingan pengembangan produk. Selain itu tim juga merekrut volunteer yang bertugas langsung untuk mendampingi para difabel dalam hal pemasaran produk, social media communication, dan desain produk. Tidak lupa tim PKM juga telah menjalin kerja sama dengan organisasi sosial yang ada di Kota Malang, seperti Geraktin Malang, LinkSos Malang, Formappi, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, guna mengembangkan difabel movement ini.