Tidore Kepulauan (6/8) – Cengkeh merupakan salah satu rempah yang cukup dibutuhkan dunia kuliner. Dalam sejarahnya cengkeh bahkan mampu menarik penjelajah asal Spanyol bernama Megalhelnes untuk datang ke Indonesia sekaligus membuktikan teori bumi bulat. Salah satu daerah penghasil cengkeh yang cukup populer adalah di Kelurahan Rum Induk, Kota Tidore Kepulauan. Rum Induk merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Tidore Utara.
Saat ini di Kelurahan Rum Induk sedang melaksanakan panen raya cengkeh dari pertengahan bulan lalu. “Disini sedang ada panen raya, banyak masyarakat menjemur di teras Rum Indukahnya” ujar Bapak Esa, selaku Lurah di Kelurahan Rum Induk. Namun dikarenakan adanya panen raya maka supply di pasar menjadi tinggi sehingga harga turun ditingkat 73.000 dari yang sebelumnya dikisaran 110.000. “Padahal sebenernya masyarakat ingin harga yang lebih tinggi mengingat ongkos produksi lumayan tinggi juga” kata Dino, selaku Ketua LPM Kelurahan Rum Induk.
Oleh karena itu bertepatan dengan panen raya, KKN Kebangsaan menggagas sebuah inovasi yakni meberikan edukasi masyarakat terkait packaging dan pembuatan label produk untuk meningkatkan harga produk. Salah satu peserta KKN Kebangsaan kelurahan Rum adalah Nauval Fais, mahasiswa FEB UB Jurusan Ilmu Ekonomi. Pembangunan yang dilaksanakan di program KKN Kebangsaan ini tidak berfokus kepada non fisik, melainkan pada non fisik.
“Selanjutnya kami akan memberikan edukasi terkait pemasaran di marketplace”, tutup Fais, panggilan akrabnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini menjadi jalan keluar bagi para petani cengkeh yang merasakan pedihnya harga cengkeh saat cengkeh melimpah.