
Banyuwangi, 24 Juli 2025 – Suasana pagi di SMA NU Gombengsari tampak berbeda dari biasanya pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 23–24 Juli 2025, ketika puluhan siswa kelas 10 dengan antusias mengikuti program “Generasi Riset Mandiri”. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari mahasiswa Universitas Brawijaya yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025 kelompok 42, sebagai upaya untuk meningkatkan literasi ilmiah dan menumbuhkan semangat meneliti di kalangan pelajar.
Program ini dilatarbelakangi oleh minimnya pengenalan terhadap riset ilmiah di tingkat pendidikan menengah atas di wilayah Kelurahan Gombengsari, terutama pada jenjang SMA. Kemampuan meneliti merupakan dasar dari pola pikir kritis, analitis, dan kreatif yang penting bagi generasi muda untuk menghadapi era revolusi industri dan tantangan global. Melalui kegiatan ini, tim MMD UB kelompok 42 ingin mendorong siswa agar mampu memahami struktur karya ilmiah, menemukan isu riset dari lingkungan sekitar, serta menyusun solusi yang relevan dan berdampak nyata.

Kegiatan hari pertama, 23 Juli 2025, dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan penyampaian materi bertema “Berpetualang Menjadi Seorang Peneliti” secara interaktif. Mahasiswa memberikan penjelasan tentang pengertian riset ilmiah, manfaatnya, struktur penulisan karya tulis, serta simulasi penyusunan ide dan identifikasi masalah. Siswa kemudian dibagi menjadi sebelas kelompok, lima dari kelas 10A dan enam dari kelas 10B. Mereka ditantang untuk membuat judul penelitian berbasis isu lokal, seperti limbah rumah tangga, pangan lokal, dan masalah sosial.

Pada hari kedua, 24 Juli 2025, para siswa kembali mengikuti sesi konsultasi intensif bersama enam fasilitator dari Tim MMD UB kelompok 42. Setiap fasilitator membimbing dua kelompok dalam menyempurnakan rumusan masalah, tujuan, dan kelayakan judul yang telah disusun. Setelah sesi pendampingan, seluruh kelompok menyerahkan hasil revisi judul untuk dinilai oleh tim penilai. Suasana aula kemudian dihangatkan dengan sesi ice breaking, sebelum akhirnya diumumkan tiga kelompok terbaik berdasarkan kriteria keunikan, kebermanfaatan, dan relevansi lokal.
Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman tiga judul riset terbaik yang dipilih berdasarkan unsur keunikan, kebermanfaatan, dan relevansi lokal:
- Juara 1: Pengembangan Bioplastik Berbasis Pati Ubi Jalar yang Diperkuat Serat Bambu dan Dilapisi Ekstrak Daun Mimba untuk Kemasan Makanan Ramah Lingkungan dan Antimikroba
(Anggota: Aris Maulana, Krisna Hadi Nata, Miswani, Nony Olivia – 10 B) - Juara 2: Analisis Pemanfaatan Limbah Kulit dan Getah Pohon Pisang Menjadi Kertas Anti Air
(Anggota: Dewi Novita Sari, Fitri Rahma Dania, Abdul Zabar – 10 B) - Juara 3: Aplikasi Pelacakan Remaja untuk Mengurangi Kenakalan Remaja dari Dampak Media Sosial
(Anggota: Nanda Aditya Pratama, M. Wahyu Afrizal, Olivia Tri Mutias – 10 A)

Sebagai penutup, tim MMD UB menyerahkan secara simbolis Modul Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang disusun oleh Adit Maulana Prasetyo selaku penanggung jawab program. Modul tersebut disusun dengan bahasa yang ramah pelajar dan berisi panduan praktis mulai dari penyusunan latar belakang hingga teknik analisis data, sehingga dapat digunakan siswa sebagai panduan lanjutan dalam proyek riset mereka secara mandiri.
Kegiatan ini resmi ditutup oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Achmad Hamim Basofi, yang memberikan apresiasi atas semangat dan keterlibatan aktif para siswa. Acara diakhiri dengan foto bersama dan pekikan motivatif: “Teliti dengan hati, ukir prestasi!”
Melalui program ini, mahasiswa MMD Universitas Brawijaya tidak hanya memberikan edukasi teknis riset ilmiah, tetapi juga menanamkan nilai karakter, kolaborasi, serta semangat membangun desa berbasis ilmu pengetahuan. Harapannya, benih semangat meneliti yang ditanamkan hari ini akan tumbuh menjadi prestasi dan solusi nyata di masa depan.
[Adit Maulana Prasetyo]